“Aduh kyai, ilmuku jangan dicabut lawong lelakunya lama eg mendapatkanya, kok dicabut.”
“Terserah kamu mau dilempar dimasukkan ke tubuh orang itu?”
“Ampun Kyai. Kok orangnya ngeri itu hi… hi… Tinggi besar-besar sepohon kelapa seram hi… takut Kyai…. ”
Si dukun ketakutan melihat penampakan orang tinggi besar penghuni bumi ke sepuluh.
Kyai senyum tertawa sambil melihat ketakutan dukun tersebut.
“Ya kamu mau dibawa orang tinggi-tinggi besar itu, dan kumasukkan ke salah satu tubuh orang itu?”
“Ampun kyai jangan… ampun…. hikz…..hikz… ampun.. ” mediator guling-guling di lantai sambil menangis… Semua yang menonton mediumisasi ruh dukun ini ketawa-ketawa melihat dukun ini minta ampun dan ketakutan.
“Ya, sekarang ilmumu kucabut… ”
“Wah apes aku… Ini tinggal nunggu mati saja…mau cari makan, aku kerja apa Kyai klo ilmuku di cabut” celoteh dukun tersebut nggak mau ilmunya musnah.
“Kamu kerja di sawahkan bisa… Atau macul di Alas Roban” nasehat kyai ke dukun tersebut.
“Waduh Kyai, kan klo jadi dukun aku mudah cari uang…”
“Mau gimana lagi. Kan ilmumu sudah musnah tidak ada.”
“Gini saja. Kamu kan dari Alas Roban. Pergi saja ke Guruku Kyai XXXX dekat Alas Roban sana.”
“Oh iya.. Iya kayak pernah tau aku…. Wah ke sana kyai, jauh Kyai… ”
“Ya terserah kamu gimana lah”