Kisah nyata cerita horor alami gatal-gatal karena dukun santet kirimkan sosok jin ke dalam tubuhnya

photo author
- Rabu, 13 September 2023 | 13:52 WIB
Kisah horor menakutkan. Foto/Instagram (Foto/Instagram)
Kisah horor menakutkan. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

“Iya.. dekat 5 km-an.“

“Gini Don, kamu menjalankan amaliah dari majlis sini, kamu dapat sambungan karena amaliyah ini sambung-menyambung sanadnya dari guru ke guru sampai ke rasulullah SAW itulah pentingnya sanad keilmuan, jadi menjalankan amaliah dari sini ya kamu nanti ada powernya. Di umpamakan kirim pesan sms lewat HP. HP itukan ada batere, SIM card, sinyal.”

“Sinyal itu hakekat, tapi memang tidak kelihatan.” timpal Mas Fred.

“Iya,” Doni merenungi perkataan kami berdua. Kulihat dia lelah kusuruh tiduran merebahkan badan. Nanti setelah sholat ashar aku bangunkan.

Ku lihat ada dua orang tamu baru datang kemudian didongkrak oleh Mas Pras dan Robert. Dibersihkan tubuhnya dari jin beserta kotorannya bersemayam di tubuh kedua tamu tersebut. Udah terbiasa setiap orang yang datang ke majlis kyai di dalam tubuhnya banyak jinnya pasti baru masuk majlis ndredeg dan jin yang ada di dalam tubuhnya kerasa mau keluar.

Seperti temanku Doni ini waktu pertama kali masuk main ke rumahku langsung bereaksi yang di dalam tubuhnya hingga dia mau muntah akhirnya aku dongkrak(rukyah) sekalian karena memang Doni ini pernah mengamalkan ilmu pukulan brajamusti dari guru pencak silatnya.

Waktu ada acara dangdut di desanya, ada kericuhan berantem di antara penonton dangdut, ia lerai dan Doni langsung menonjok sekali orang yang membuat keributan langsung jatuh tidak bisa berdiri.

Aku yang dari tadi sibuk ngobrol dengan Mas Zai yang sedang melipati bajunya yang menumpuk.

“Temenmu nggak kamu obati sendiri aja?” tanya Mas Zai

“Iya mumpung, alhamdulillah dapat hidayah mau jadi jamaah TQNS sekalian berobat ya kuantar ke sini. Juga biar tambah yakin dengan apa yang dia saksikan alami tadi.”

“Iya benar juga sih. Nanti pulang atau di sini mesisan besok Sabtu dzikir Akbar Malam Minggu legi.”

“Nanti habis sholat ashar pulang, repot temanku soalnya ngurusi warung kopinya kalo aku ya nggak papa sebenarnya.”

“Oh…”
Baru ngobrol sebentar sudah masuk ashar. Aku siap-siap sholat Ashar jamaah.
Setelah selesai sholat Ashar aku pamit ke Kyai mau pulang. Kulihat kedua tamu dua orang tadi minta amaliyah dzikir TQNS. Aku pamit pulang salaman ke semua teman-teman yang mukim di majlis.

Pulang perjalanan seperti biasa melewati dua hutan Bojonegoro dan Nganjuk dan sampai di Kediri jam setengah 8 malam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X