Kakak saya dan Bang Roby memilih untuk merokok sambil membicarakan rencana mereka. Saya merasa mengantuk dan pergi tidur. Tidak lama setelah saya tidur, kamar saya terasa sangat panas, padahal seharusnya cukup luas dan tidak sesak. Saya berencana untuk menghidupkan kipas angin ketika.
Saya melihat banyak sekali ular di lantai. Saya teriak-teriak dan tidak berani turun dari tempat tidur. Kemudian, dinding kamar saya tiba-tiba berubah warna menjadi merah, seakan-akan ada lampu merah. Saya panik, berteriak meminta pertolongan, tetapi saya tidak tahu apakah kakak saya tuli atau apa, hingga akhirnya saya melihat...
Seseorang yang sedang jongkok di atas lemari dengan wajah yang mengerikan, kemudian dia menatap saya dengan senyuman mengerikan.
Dia tetap diam, lalu perlahan-lahan turun dari atas lemari dan merangkak ke arah saya seperti cicak. Kemudian, dia berada di depan saya, saya sangat takut sehingga saya hanya bisa menutupi diri dengan bantal sambil terus-terusan berteriak memanggil nama kakak saya... Ya Allah, saya masih ingat itu dengan jelas.
Tiba-tiba, Bang Roby dan Bang Ami datang dan mulai menggoyangkan tubuh saya sambil memanggil nama saya. Saya merasa sangat malu, tapi akhirnya saya mengakui bahwa saya menangis. Namun, Bang Ami dan Bang Roby hanya tertawa melihat saya. Saya marah dan berteriak meminta pindah. Kemudian, Bang Roby bertanya, "Apa sebenarnya yang terjadi?" Saya menjawab bahwa ada demit di rumah ini.
Bang Ami menyarankan saya untuk berwudhu dan membaca Yasin, dan dia mengatakan bahwa kami tidak bisa pindah lagi karena uang untuk menyewa rumah sudah habis, dan yang tersisa hanya uang untuk modal dagang.
Saya masih bersekolah di SMA dan tidak tahu harus mengikuti siapa jika saya tidak bersama dengan abang saya. Baru saat abang saya datang keesokan harinya, ia bisa membuka warungnya. Saya membantu dengan tugas membuat minuman seperti es teh dan minuman lainnya. Warungnya buka dari sore hingga malam karena Bang Roby dan abang saya harus berbelanja di pagi hari.
Kami sudah tinggal di rumah itu selama seminggu, dan banyak yang datang untuk membeli makanan. Pada malam itu, ada banyak pengunjung karena itu malam minggu. Saya sibuk membuat minuman dan tiba-tiba ada pelanggan yang marah pada abang saya, mengatakan bahwa makanan yang dijualnya sudah basi. Abang saya tidak menerima tuduhan itu karena semua bahan masih bagus.
Tidak hanya satu, ada beberapa pelanggan yang mengeluhkan bahwa makanan yang dijual oleh abang saya tiba-tiba menjadi busuk. Ketika abang saya mencoba, ternyata makanan itu benar-benar berbau busuk, dan ketika saya menciumnya, saya muntah. Ternyata semua bahan makanan menjadi busuk, bahkan telurnya.
Pembeli-pembeli pergi tanpa membayar, dan abang saya sangat marah, hingga melemparkan wadah telur yang ada sampai jatuh. Ketika telur jatuh, saya melihat dengan mata kepala sendiri bahwa telur itu busuk dengan ada apa-apa, anak ayam yang tidak berkembang dengan busuk.
Saya tidak ingin berpikir lebih banyak dan sudah lelah, jadi saya hanya merapikan barang-barang sebelum tidur. Sebelum tidur, saya mandi karena tubuh saya bau setelah bekerja. Jam sudah hampir 12 malam. Karena ini adalah bangunan tua, kamar mandinya cukup besar dengan kolam dan toilet dalam satu ruangan. Atapnya tinggi dan ada ventilasi tinggi juga. Awalnya, saya merasa aman, tetapi ketika saya sedang menyabuni diri, saya mendengar seseorang bersiul. Saya pikir itu mungkin abang saya atau Bang Roby.
Saya berhenti dan mulai memegang gagang pintu, tapi suara bersiul itu terdengar aneh. Setelah itu, suara berganti menjadi tawa anak-anak. Saya semakin panik dan mencoba membuka pintu. Saya bingung, melihat ke atas, melihat ke ventilasi, dan akhirnya melihat ke bak mandi, di mana saya melihat sesuatu yang mengambang di permukaannya, seperti gumpalan rambut.
Saya mencoba memastikan apa yang saya lihat, dan benar-benar melihatnya. Saya berjalan perlahan mendekatinya, semakin dekat, semakin aneh, gumpalan itu bergerak. Ketika saya semakin mendekat, saya baru menyadari bahwa itu bukan gumpalan, tetapi kepala seseorang yang tenggelam, hanya mata yang terlihat di atas permukaan, dengan rambutnya mengambang, dan matanya menatap saya.
Artikel Selanjutnya
Dugaan Pencapresan dan Skandal Uang Triliunan: Misteri di Balik Gugatan Mantan Suami Rina Lauw
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Dugaan Pencapresan dan Skandal Uang Triliunan: Misteri di Balik Gugatan Mantan Suami Rina Lauw
7 Tips inspirasi desain interior keramik dinding dengan nuansa elemen alam, kamar mandimu semakin estetik
8 Tips inspirasi desain interior keramik dinding bergaya vintage untuk kamar mandimu, terlihat hangat dilihat
8 Tips inspirasi desain interior keramik dinding minimalis dengan pola teratur, terlihat cantik dan rapi
8 Tips inspirasi desain keramik dinding bertekstur untuk interior kamar mandi, lebih elegan dan cantik