Saat malam menempel di kain, pengunjung biasanya tersenyum, menyadari betapa rumitnya seni yang terlihat begitu sederhana.
“Batik itu bukan cuma kain, tapi kesabaran yang dituangkan lewat waktu,” ujar Ibu Siti, salah satu pembatik senior di Kauman yang sudah menekuni profesinya lebih dari tiga dekade.
Setelah selesai, hasil batik karya pengunjung bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Banyak yang mengatakan, pengalaman ini lebih berharga dari sekadar membeli batik jadi karena di balik setiap titik malam, ada makna yang mereka buat sendiri.