BOGORINSIDER.com --Suara gemericik air dan aroma malam panas menyambut setiap langkah di gang sempit Kampung Kauman. Di balik tembok rumah-rumah tua, tangan-tangan terampil sibuk menorehkan lilin cair di atas kain putih.
Inilah Kampung Canting Kauman, jantung kehidupan batik Pekalongan, tempat tradisi, seni, dan kesabaran berpadu menjadi cerita yang tak lekang waktu.
Bagi sebagian orang, batik mungkin hanya kain bermotif indah. Tapi bagi warga Kauman, setiap goresan canting adalah doa, harapan, dan bentuk cinta pada warisan yang diwariskan turun-temurun.
Menyusuri Gang Tradisi
Kampung Canting Kauman terletak di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.
Baca Juga: Cukup Bayar 10k, Nikmati Wisata Black Canyon Pekalongan, Surga Tersembunyi di Tengah Hutan Tropis
Kawasan ini hanya berjarak beberapa menit dari pusat kota dan Museum Batik Pekalongan, menjadikannya destinasi wisata budaya yang mudah dijangkau.
Dari luar, Kauman tampak seperti kampung biasa. Tapi begitu masuk ke dalam, suasana berubah. Di sepanjang jalan, rumah-rumah berfungsi sebagai rumah produksi batik.
Di halaman, jemuran kain warna-warni berkibar tertiup angin, menciptakan pemandangan yang memikat.
Di dalam rumah, para pembatik duduk bersila di depan kain panjang, memegang canting kecil berisi malam cair panas. Setiap garis dan titik yang mereka buat memiliki makna tentang kehidupan, alam, dan nilai-nilai Jawa.
Pengunjung yang datang bisa menyaksikan proses itu langsung dan bahkan mencoba membatik sendiri.
Baca Juga: Menemukan Ketenangan di Wisata Pekalongan Linggo Asri, Wisata Alam Kajen yang Menyegarkan
Belajar Membatik: Dari Lilin Hingga Warna
Salah satu pengalaman yang paling dicari wisatawan di Kampung Canting Kauman adalah workshop membatik langsung bersama pengrajin lokal.
Dengan biaya mulai dari Rp25.000 per orang, pengunjung akan diberi kain mori kecil, canting, malam panas, serta panduan dari pembatik berpengalaman.
Prosesnya sederhana tapi penuh filosofi. Menggambar pola dasar, menorehkan malam, lalu memberi warna alami semuanya membutuhkan ketenangan dan kesabaran.
Artikel Terkait
Liburan di Tanjung Lesung, Surga Tropis Wisata Bahari di Ujung Pandeglang
Menemukan Kedamaian di Pulau Harapan, Destinasi Wisata Bahari Surga Kecil Jakarta
Gak Perlu Ke Lombok, Liburan Seru di Pantai Pasir Kencana, Ikon Wisata Laut Pekalongan
Jelajahi Wisata Ketika Warna dan Warisan Bertemu di Museum Batik Pekalongan
Nikmati Pesona Wisata Pekalongan Bukit Pawuluhan, Damai, Dingin Bak Negeri di Atas Awan