Saat malam menempel di kain, pengunjung biasanya tersenyum, menyadari betapa rumitnya seni yang terlihat begitu sederhana.
“Batik itu bukan cuma kain, tapi kesabaran yang dituangkan lewat waktu,” ujar Ibu Siti, salah satu pembatik senior di Kauman yang sudah menekuni profesinya lebih dari tiga dekade.
Setelah selesai, hasil batik karya pengunjung bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Banyak yang mengatakan, pengalaman ini lebih berharga dari sekadar membeli batik jadi karena di balik setiap titik malam, ada makna yang mereka buat sendiri.
Artikel Terkait
Liburan di Tanjung Lesung, Surga Tropis Wisata Bahari di Ujung Pandeglang
Menemukan Kedamaian di Pulau Harapan, Destinasi Wisata Bahari Surga Kecil Jakarta
Gak Perlu Ke Lombok, Liburan Seru di Pantai Pasir Kencana, Ikon Wisata Laut Pekalongan
Jelajahi Wisata Ketika Warna dan Warisan Bertemu di Museum Batik Pekalongan
Nikmati Pesona Wisata Pekalongan Bukit Pawuluhan, Damai, Dingin Bak Negeri di Atas Awan