BOGORINSIDER.com --Di antara hamparan sawah dan perbukitan di Klaten, berdiri sebuah kompleks yang tak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir seorang wali besar, tapi juga tujuan spiritual bagi ribuan peziarah setiap tahunnya.
Itulah Makam Sunan Pandanaran, destinasi religi yang memadukan nilai sejarah, budaya, dan kedamaian batin dalam satu ruang yang sakral.
Jejak Sang Wali dan Penyebar Islam di Tanah Jawa
Sunan Pandanaran, atau dikenal pula sebagai Syekh Ahmad Yasin, adalah salah satu tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa Tengah.
Ia dikenal sebagai Bupati Semarang pertama yang kemudian meninggalkan jabatannya demi memperdalam ilmu agama.
Baca Juga: Bisa Anda Rasakan Pesona Wisata Alam Umbul Ponggok, Surga Bawah Air di Klaten Kota Jawa Tengah
Perjalanannya membawanya hingga ke daerah Klaten, di mana akhirnya beliau menetap dan wafat di wilayah Bayat.
Di sinilah kisah spiritualnya berakhir, namun pengaruh dan ajarannya tetap hidup di hati masyarakat hingga kini.
Makamnya bukan sekadar tempat peristirahatan, tapi juga simbol perjalanan spiritual yang menuntun banyak orang menuju makna hidup yang lebih dalam.
Untuk mencapai kompleks makam, pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga yang membentang di antara pepohonan rindang.
Perjalanan ini sering diartikan sebagai simbol perjalanan batin menuju puncak spiritualitas setiap langkah adalah refleksi, setiap napas adalah doa.
Sesampainya di atas, udara terasa lebih sejuk. Bangunan utama makam berdiri sederhana, dikelilingi dinding bata merah dengan aroma dupa yang lembut menyelimuti udara.
Baca Juga: Nikmati Petualangan Offroad dan Paralayang di Pangalengan yang Bikin Deg-degan
Di sini, suasana tenang seolah mengajak setiap peziarah untuk menundukkan kepala dan merenung.
Banyak yang datang membawa harapan, memanjatkan doa, atau sekadar mencari ketenangan.