BOGORINSIDER.com --Di jantung Kota Bogor, di antara deru kendaraan dan gedung-gedung modern, masih berdiri sebuah taman raksasa yang bernafas pelan tapi dalam Kebun Raya Bogor.
Setiap pagi, kabut tipis turun dari Gunung Salak, menyentuh dedaunan besar yang sudah ratusan tahun berdiri.
Di bawahnya, langkah-langkah warga menyusuri jalan setapak, membawa cerita baru di tempat yang menyimpan begitu banyak masa lalu.
Baca Juga: Jelajahi Keindahan Situ Cileunca di Kecamatan Pangalengan
Warisan Alam yang Tak Pernah Usang
Kebun Raya Bogor bukan sekadar taman. Ia adalah laboratorium hidup, warisan sejak masa kolonial yang terus beradaptasi dengan zaman.
Dibangun pada 1817 oleh Thomas Stamford Raffles, taman ini awalnya menjadi pusat penelitian botani.
Kini, lebih dari dua abad kemudian, tempat ini telah menjadi paru-paru kota dan simbol keseimbangan antara modernitas dan alam.
Di setiap sudutnya, pohon-pohon besar berdiri seperti penjaga waktu. Ada pohon-pohon raksasa asal Afrika, bambu raksasa dari Asia Timur, hingga bunga bangkai yang hanya mekar beberapa kali dalam setahun.
Namun di balik kesunyian itu, kebun ini terus bertransformasi — menjadi ruang edukatif, digital, dan rekreatif bagi warga.
Baca Juga: Spesifikasi & Kelebihan Maung: Mobil Tangguh Buatan Anak Bangsa
Inovasi Hijau di Tengah Kota
Beberapa tahun terakhir, Kebun Raya Bogor mengembangkan sistem smart garden yang memadukan teknologi dan konservasi.
Melalui aplikasi pemandu digital, pengunjung bisa mengenali jenis tanaman lewat pemindaian kode QR di setiap titik koleksi. Data tanaman, asal-usul, hingga manfaatnya bisa dibaca langsung dari ponsel.
Langkah kecil ini membuka cara baru dalam menikmati taman: lebih interaktif, informatif, dan ramah generasi muda.
Di area taman tematik, pengunjung juga bisa menemukan zona edukasi iklim, kebun bunga tropis, dan greenhouse yang menampilkan teknologi pertanian modern.
Artikel Terkait
Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish
Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish
Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud
Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?
Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat