Pagi yang Tenang di Jantung Kota, Cerita dari Kebun Raya Bogor Wisata Terdekat

photo author
- Senin, 3 November 2025 | 13:29 WIB
Cahaya pagi menembus rimbunnya pepohonan di Kebun Raya Bogor, menghadirkan suasana damai di tengah kota. Foto/Bogorinsider.com (Foto/Bogorinsider.com)
Cahaya pagi menembus rimbunnya pepohonan di Kebun Raya Bogor, menghadirkan suasana damai di tengah kota. Foto/Bogorinsider.com (Foto/Bogorinsider.com)

BOGORINSIDER.com --Langit Bogor masih pucat, embun belum hilang, dan suara burung terdengar lembut di antara pepohonan besar.

Di saat kota lain masih terlelap, wisata terdekat dari lokasi saya yakni Kebun Raya Bogor sudah mulai hidup pelan-pelan. Ada pesona tersendiri menyusuri taman seluas 87 hektar ini di pagi hari udara segar yang jarang ditemukan di pusat kota, aroma dedaunan basah, dan cahaya matahari yang menembus rimbunnya kanopi pohon raksasa.

Sebuah Napas Tenang di Tengah Hiruk Pikuk Kota

Kebun Raya Bogor bukan sekadar destinasi wisata, tapi ruang napas bagi warga kota. Dibangun pada 1817 oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, taman ini telah menjadi saksi perubahan Bogor dari kota kecil kolonial hingga kini menjadi kota penyangga ibu kota yang sibuk.

Baca Juga: Rute Wisata Satu Hari di Windusari: Eksplorasi Alam, Kuliner, dan Kearifan Lokal.

Bagi banyak orang Bogor, datang ke sini di pagi hari adalah ritual: berjalan tanpa tujuan pasti, duduk di bangku kayu di bawah pohon trembesi, atau sekadar menikmati waktu sebelum hari dimulai.

Setiap langkah di antara jalan setapak batu membawa pengunjung ke suasana yang berbeda. Di satu sisi, ada hamparan rumput luas tempat keluarga membuka tikar piknik.

Di sisi lain, jalan menuju taman Meksiko menampilkan lanskap kaktus yang kontras dengan nuansa tropis.

Spot Foto yang Tak Pernah Gagal

Generasi muda menyebutnya “taman yang tak pernah gagal difoto.” Dari jembatan gantung merah hingga Danau Gunting yang tenang dengan latar Istana Bogor, setiap sudutnya memiliki daya tarik visual tersendiri.

Pagi adalah waktu terbaik untuk berburu cahaya alami. Sinar matahari yang lembut menembus pepohonan besar menciptakan efek dramatis di foto.

Banyak pengunjung datang hanya untuk berjalan sebentar lalu memotret refleksi air di danau, bunga teratai, atau siluet pasangan yang sedang bersepeda.

Baca Juga: Camping Seru di Windusari, Magelang: Harmoni Alam dan Bintang Malam

Bagi pemburu konten digital, Kebun Raya Bogor adalah “studio alam” terbuka. Tak heran, banyak konten kreator lokal memilih taman ini sebagai lokasi pengambilan gambar, dari vlog perjalanan hingga pemotretan produk lokal.

Wisata Edukatif yang Tak Pernah Usang

Selain keindahan visual, Kebun Raya Bogor juga menyimpan nilai edukatif tinggi. Dengan lebih dari 15 ribu jenis koleksi tanaman, tempat ini menjadi ruang belajar alam yang hidup.

Di area taman anggrek, misalnya, pengunjung bisa melihat berbagai spesies langka dari seluruh nusantara. Ada pula rumah kaca raksasa yang menampung koleksi tanaman tropis dari Asia dan Amerika Selatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X