BOGORINSIDER.com --Di kaki Gunung Salak, kehidupan berjalan dengan ritme yang berbeda. Tak ada suara bising kendaraan, hanya desiran angin di antara pohon bambu dan nyanyian burung pagi.
Di sinilah, kampung-kampung wisata Bogor menjaga warisan budaya Sunda sambil menyambut wisatawan dengan tangan terbuka.
Kisah ini bukan sekadar tentang tempat, tapi tentang manusia yang masih memelihara nilai-nilai kebersamaan dan kesederhanaan di tengah modernisasi.
1. Kampung Wisata Urug: Harmoni Alam dan Adat Sunda
Kampung Urug dikenal sebagai salah satu kampung adat tertua di Kabupaten Bogor. Terletak di lereng barat Gunung Salak, masyarakatnya masih menjaga tatanan tradisional Sunda yang diwariskan turun-temurun.
Baca Juga: CKP Textile Jadi Solusi Pasokan Kain Berkualitas untuk Industri Garmen Nusantara
Rumah-rumah panggung dari kayu berdiri rapi di antara kebun dan sawah yang hijau.
Setiap pengunjung yang datang disambut dengan senyum hangat dan cerita tentang kehidupan yang sederhana.
Di sini, kamu bisa melihat aktivitas warga membuat anyaman bambu, menumbuk padi, hingga memainkan musik gamelan bambu.
Alamat: Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Tiket masuk: Rp15.000 per orang.
Jam buka: 07.00–17.00 WIB.
Kegiatan menarik: Tur budaya, workshop anyaman, dan mencicipi kuliner lokal seperti nasi liwet bambu.
Kampung ini juga sering menggelar ritual adat seperti Seren Taun, yaitu upacara syukuran hasil panen yang sarat makna spiritual dan gotong royong.
Baca Juga: Menyapa Senja Eksotis di Pantai Batu Rakit, Permata Tersembunyi Bangka Barat
2. Kampung Wisata Cibalay: Situs Sejarah dan Alam yang Menyatu
Berbeda dengan Urug yang menonjolkan kehidupan adat, Kampung Wisata Cibalay lebih dikenal karena perpaduan budaya dan sejarahnya. Di sini terdapat Situs Megalitikum Cibalay, peninggalan batu-batu besar dari zaman purba yang diyakini sebagai tempat upacara leluhur.
Di sekitar situs, hamparan kebun teh dan pohon pinus membuat suasana terasa tenang. Pengunjung dapat berjalan kaki menyusuri jalur batu alami menuju situs utama sambil menikmati udara segar.
Alamat: Desa Tenjolaya, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Tiket masuk: Rp20.000 per orang.
Jam buka: 07.00–17.00 WIB.
Kegiatan menarik: Wisata sejarah, foto alam, trekking ringan, dan piknik keluarga.
Artikel Terkait
Menyusuri Malam di Wates: Nikmatnya Sate Klathak Pinggir Jalan dan Wedang Uwuh
Dari Wates ke Laut Selatan: Sensasi Naik Kereta ke Pantai Glagah
Staycation di Wates: Menemukan Tenang di Penginapan Bernuansa Pedesaan Jawa
Festival Budaya Wates 2025: Pesta Seni dan Kreativitas Anak Muda Kulon Progo
Menelusuri Sejarah Bangka di Kota Tua Muntok yang Memikat