Pesona Tebing Breksi, Batu Purba yang Jadi Ikon Wisata Yogyakarta dengan Harga Tiket Berkisar 10K

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 22:06 WIB
Langit senja memantulkan warna keemasan di dinding Tebing Breksi, menghadirkan panorama alam purba yang memesona. Foto/Bogorinsider.com (Foto/Bogorinsider.com)
Langit senja memantulkan warna keemasan di dinding Tebing Breksi, menghadirkan panorama alam purba yang memesona. Foto/Bogorinsider.com (Foto/Bogorinsider.com)

BOGORINSIDER.com --Di sisi timur Yogyakarta, berdiri megah tebing-tebing kapur berwarna keemasan yang kini menjadi panggung alami bagi wisatawan dari berbagai penjuru negeri.

Tebing Breksi, begitu orang menyebutnya, bukan sekadar hamparan batu purba ia adalah kisah tentang transformasi, tentang bagaimana alam dan manusia bekerja sama menciptakan ruang baru bagi keindahan dan kehidupan.

Asal-Usul Batu Purba dari Dasar Laut Kuno

Tebing Breksi dulunya hanyalah kawasan tambang batu kapur. Tak ada yang menyangka, lapisan-lapisan batu yang tersusun rapi di sini merupakan sisa aktivitas vulkanik gunung purba berjuta tahun silam.

Ahli geologi menyebut batuan di Tebing Breksi berasal dari endapan abu vulkanik Gunung Api Purba Nglanggeran.

Baca Juga: Pesona Alam Kembangsoka, Hidden Gem Wates yang Bikin Takjub

Setelah lama ditinggalkan, area bekas tambang ini berubah wajah. Dinding-dinding tebing yang dulu dikeruk kini justru menjadi karya seni raksasa, dipahat dan dihiasi ukiran tangan seniman lokal.

Dari sinilah kisah baru Tebing Breksi dimulai sebuah kisah tentang kebangkitan ruang mati menjadi destinasi penuh kehidupan.

Dari Tambang Sepi Menjadi Panggung Budaya

Transformasi Tebing Breksi tak lepas dari tangan-tangan kreatif warga sekitar. Sekitar tahun 2014, masyarakat Sambirejo mulai menata kawasan ini. Mereka membersihkan area tambang, membangun tangga batu, dan menambahkan ornamen ukir yang menggambarkan tokoh-tokoh pewayangan.

Kini, Tebing Breksi bukan hanya tempat berswafoto. Ia menjadi arena pertunjukan budaya, festival musik, hingga tempat melangsungkan upacara adat.

Saat matahari tenggelam di balik perbukitan Prambanan, warna keemasan batu berpadu dengan langit jingga, menciptakan pemandangan yang membuat siapa pun terdiam sejenak menikmati keajaiban waktu.

Baca Juga: Menyusuri Jejak Masjid Pathok Negoro: Wisata Religi di Wates

Panorama Kota Jogja dari Ketinggian

Dari puncak Tebing Breksi, pandangan mata terbentang luas ke arah Candi Prambanan, Gunung Merapi, hingga cakrawala kota Yogyakarta. Banyak wisatawan datang menjelang senja untuk menikmati panorama ini.

Pihak pengelola menambahkan area “Panggung Breksi” yang sering menjadi lokasi konser musik atau pertunjukan tari. Di malam hari, lampu-lampu kecil yang terpasang di dinding tebing memantulkan cahaya lembut, menjadikan suasana semakin romantis dan magis.

Beberapa spot populer seperti “Ukiran Naga Raksasa” atau “Taman Batu” menjadi favorit pengunjung untuk berfoto. Setiap sudutnya memiliki cerita tersendiri—tentang kerja keras warga, kecintaan pada tanah kelahiran, dan kebanggaan terhadap warisan geologi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X