Dari Sampah ke Seni: Gerakan Kreatif Ramah Lingkungan di Bogor

photo author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 20:11 WIB
Komunitas anak muda Bogor membuat karya seni dari botol plastik di taman kota. (Foto/ Istimewa.)
Komunitas anak muda Bogor membuat karya seni dari botol plastik di taman kota. (Foto/ Istimewa.)

BOGORINSIDER.com  Sabtu pagi di kawasan Sempur, udara terasa segar dengan aroma daun basah yang baru saja diguyur hujan. Di sudut taman, sekelompok anak muda tampak sibuk menyusun pot tanaman dari botol bekas, sementara yang lain mengecat papan bertuliskan “Sampahmu, Karyamu.”
Mereka menyebut diri mereka Generasi Hijau Bogor komunitas yang percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari satu botol plastik dan satu ide sederhana.

Dari Sampah Jadi Karya

Komunitas ini berdiri pada 2020, di tengah masa pandemi. Berawal dari proyek kecil membuat dekorasi rumah dari bahan daur ulang, kini mereka berkembang menjadi gerakan yang melibatkan ratusan relawan.
“Waktu itu banyak sampah plastik menumpuk karena aktivitas online meningkat. Kami pikir, kenapa tidak diubah jadi sesuatu yang punya nilai?” ujar Ayu, salah satu pendiri komunitas.

Setiap minggu, mereka mengadakan workshop daur ulang kreatif. Peserta diajarkan cara membuat tas, lampu, dan furnitur dari limbah plastik. Tidak hanya mengurangi sampah, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar.

Baca Juga: Inovasi Teknologi Bikin Lingkungan Bogor Makin Bersih

Seni yang Bernapas dari Limbah

Bagi Generasi Hijau, daur ulang bukan sekadar aktivitas, tapi bentuk ekspresi. Di Studio Alam Hijau, markas kecil mereka di Babakan, dinding penuh dengan karya seni: mural dari tutup botol, patung dari kaleng, dan instalasi dari kain bekas.

“Setiap sampah punya cerita,” kata Damar, seniman muda Bogor yang kini menjadi mentor mereka. “Tugas kita adalah mendengarkan ceritanya dan mengubahnya jadi makna.”

Karya-karya mereka pernah dipamerkan di Festival Ekologi Bogor, dan menarik perhatian banyak pengunjung. Bahkan, beberapa galeri seni di Jakarta mulai melirik hasil daur ulang mereka sebagai karya eco-art bernilai jual tinggi.

Menginspirasi Sekitar, Mendidik Lingkungan

Selain berkarya, komunitas ini aktif turun ke sekolah-sekolah. Mereka mengajar anak-anak SD tentang memilah sampah lewat permainan edukatif.
“Kami ingin anak-anak melihat sampah bukan sebagai sesuatu yang kotor, tapi sebagai bahan belajar,” ujar Ayu.

Dalam beberapa bulan terakhir, Generasi Hijau juga menggagas program Bank Sampah Digital, di mana warga bisa menukar sampah anorganik dengan poin yang dapat digunakan untuk membeli produk daur ulang lokal.

Program ini sukses menarik minat anak muda, karena mudah diakses lewat ponsel. “Kami ingin bikin perubahan terasa relevan dan keren,” tambah Damar.

Baca Juga: Dari Gelas ke Tumbler: Kafe Bogor Berubah Lebih Hijau

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X