Menariknya, festival ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh warga dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Di sinilah terlihat nyata semangat toleransi dan persaudaraan yang telah terjalin sejak berabad-abad lalu.
Tak sedikit pula masyarakat lokal yang datang untuk berdoa, menyalakan hio, atau sekadar menikmati ketenangan di tengah suasana sakral yang menenangkan.
Sam Poo Kong Sebagai Ikon Wisata dan Spiritual
Kini, Sam Poo Kong bukan hanya situs sejarah tetapi juga salah satu destinasi wisata religi dan budaya paling populer di Semarang.
Pengunjung bisa menjelajahi kompleks yang luas dengan latar arsitektur khas Tionghoa yang megah, berfoto di gerbang utama, atau mengikuti tur sejarah yang menjelaskan perjalanan Laksamana Cheng Ho dan peranannya dalam diplomasi Asia.
Baca Juga: Wisata Malam Bogor: Dari Angkringan Hingga Event Musik Lokal
Di sore hari, cahaya matahari yang memantul di dinding merah bata menciptakan pemandangan dramatis yang tak terlupakan. Tak heran jika banyak pasangan menjadikan lokasi ini sebagai latar prewedding yang ikonik.
Lokasi dan Informasi Pengunjung
Sam Poo Kong beralamat di Jalan Simongan No.129, Bongsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Kawasan ini buka setiap hari pukul 08.00–20.00 WIB dengan tiket masuk sekitar Rp10.000–Rp20.000 tergantung area yang ingin dikunjungi.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana spiritual, disarankan datang pada pagi hari. Namun, bagi pecinta fotografi, senja adalah waktu terbaik karena warna langit berpadu indah dengan dominasi merah pada bangunan.
Artikel Terkait
Kembali ke Alam: Fenomena Wisata Healing di Kawasan Puncak dan Sekitarnya
Rute Wisata Sepeda di Bogor: Jelajah Kota Hujan dengan Cara Sehat
Transformasi Wajah Lama Bogor: Tempat Wisata Klasik yang Bangkit Lagi
Wisata Kuliner Sebagai Magnet Baru Kota Bogor di Era Digital
Staycation Bogor, Cara Baru Menikmati Libur Tanpa Perlu Jauh-Jauh Pergi