Transformasi Wajah Lama Bogor: Tempat Wisata Klasik yang Bangkit Lagi

photo author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 17:37 WIB
Bangunan lawas Bogor yang direvitalisasi kini jadi ruang nostalgia dan kreativitas baru bagi generasi muda. (Foto/ Istimewa.)
Bangunan lawas Bogor yang direvitalisasi kini jadi ruang nostalgia dan kreativitas baru bagi generasi muda. (Foto/ Istimewa.)

BOGORINSIDER.com  Bogor punya cara unik menjaga kenangannya. Di tengah munculnya tempat wisata baru dan kafe estetik, kota ini tak melupakan jejak masa lalu. Beberapa destinasi yang dulu sempat tenggelam kini kembali hidup melalui proses revitalisasi upaya menghadirkan nuansa nostalgia dalam balutan gaya modern.
Hasilnya, lahir ruang-ruang wisata baru yang tak hanya menarik wisatawan, tapi juga membangkitkan memori kolektif warga Bogor.

Ketika Kenangan Jadi Daya Tarik

Sebut saja Taman Topi, ikon legendaris di pusat kota Bogor. Dulu, tempat ini identik dengan wahana anak-anak dan jajanan pasar. Setelah direvitalisasi, Taman Topi kini tampil dengan wajah baru: lebih bersih, rapi, dan penuh area hijau.
Meski suasana berubah, semangatnya tetap sama ruang publik tempat warga melepas penat di akhir pekan.

“Sekarang lebih nyaman, tapi tetap terasa seperti Bogor yang dulu,” ujar Iwan, warga yang sering datang sejak kecil. “Ada rasa sentimental waktu bawa anak sendiri ke tempat yang dulu saya datangi bersama orang tua.”

Revitalisasi seperti ini bukan sekadar proyek fisik. Ia adalah proses menghadirkan kembali cerita yang hampir terlupakan.

Baca Juga: Rute Wisata Sepeda di Bogor: Jelajah Kota Hujan dengan Cara Sehat

Kebangkitan Kawasan Heritage

Di kawasan Jl. Kapten Muslihat hingga Suryakencana, bangunan kolonial dan toko tua kini disulap menjadi spot wisata heritage. Pemerintah dan komunitas lokal berkolaborasi dalam program “Bogor Tempo Dulu”, menghadirkan tur jalan kaki yang menceritakan sejarah setiap sudut kota.
Kafe-kafe baru tumbuh di bangunan lawas tanpa menghapus arsitektur aslinya. Sentuhan mural dan pencahayaan hangat membuat kawasan ini menjadi tempat favorit anak muda untuk berburu foto atau sekadar menikmati kopi sambil mendengar musik akustik.

Salah satu contohnya adalah Kedai Pak Ujang, yang dulunya toko kelontong tahun 1960-an. Kini menjadi tempat nongkrong dengan desain retro minimalis, lengkap dengan foto-foto lama Bogor di dinding.

Kebun Raya: Antara Riset dan Rekreasi

Tak bisa bicara wisata lawas tanpa menyebut Kebun Raya Bogor. Namun kini, tempat yang berdiri sejak 1817 ini juga ikut berevolusi. Revitalisasi area taman dan sistem informasi digital membuat pengunjung bisa menjelajah dengan lebih interaktif.
Peta digital, tur audio, dan spot edukasi baru menjadikan Kebun Raya bukan hanya tempat piknik, tetapi juga ruang belajar terbuka.
Setiap sudutnya kini didesain ramah bagi keluarga muda dan wisatawan milenial yang mencari pengalaman otentik tanpa kehilangan kenyamanan.

Baca Juga: Kembali ke Alam: Fenomena Wisata Healing di Kawasan Puncak dan Sekitarnya

Wisata Sejarah yang Instagramable

Revitalisasi juga menyentuh tempat bersejarah seperti Museum Zoologi dan Stasiun Bogor. Cat bangunan diperbarui, fasilitas publik diperbaiki, dan penerangan malam ditata agar tetap estetik tanpa menghilangkan nuansa vintage.
Menariknya, tempat-tempat itu kini kembali ramai karena instagramable. Generasi muda yang haus visual menemukan pesona baru di bangunan tua menjadikannya latar foto sekaligus sumber cerita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X