Tren ini juga memperkuat kesadaran ekologis. Dengan bersepeda, banyak warga sadar bahwa mereka bisa menikmati alam tanpa polusi. Komunitas seperti Green Pedals Bogor bahkan mengadakan kegiatan “Gowes Bersih” menggabungkan bersepeda dengan aksi pungut sampah di sepanjang jalur wisata.
Bagi mereka, bersepeda bukan hanya untuk kebugaran, tapi bentuk nyata dari cinta pada kota.
Baca Juga: Tren Wisata Digital: Cara Anak Muda Bogor Menjelajah dengan Smartphone
Tantangan dan Harapan
Namun, wisata sepeda juga menghadapi tantangan. Infrastruktur jalur sepeda di Bogor belum merata. Beberapa ruas jalan masih rawan karena padat kendaraan dan minim marka khusus.
Pemerintah daerah kini tengah menyiapkan jalur hijau ramah pesepeda di beberapa titik strategis seperti Jalan Ahmad Yani dan area sekitar Kebun Raya. Jika berhasil, Bogor bisa menjadi kota percontohan wisata ramah lingkungan di Jawa Barat.
Setiap kali roda berputar di jalan menurun Puncak, angin dingin menampar wajah dan embun menempel di jaket. Di situlah esensi bersepeda terasa: kebebasan. Tidak tergesa, tidak bising, hanya tubuh, alam, dan waktu yang seolah melambat.
Bagi banyak pesepeda, Bogor bukan hanya tempat berwisata tapi ruang untuk menenangkan pikiran, menantang diri, dan merayakan hidup.
Artikel Terkait
Bisa Anda Rasakan Pesona Wisata Alam Umbul Ponggok, Surga Bawah Air di Klaten Kota Jawa Tengah
Candi Plaosan, Wisata Budaya Indonesia Cinta Abadi di Balik Batu Kuno Klaten Wajib Dikunjungi
Pesona Wisata Air Umbul Manten Klaten, Legenda Cinta yang Hidup di Dalam Air
Nikmati Wisata Air dengan Keindahan Senja di Rowo Jombor, Pesona Alam yang Tenang di Klaten
Menyusuri Wisata Religi Jejak Wali di Makam Sunan Pandanaran Klaten Jawa Tengah