teknologi

NASA Berhasil Menghidupkan Kembali Mesin Pendorong Voyager 1, Wahana Jauh di Luar Angkasa

Senin, 19 Mei 2025 | 09:20 WIB
NASA Berhasil Menghidupkan Kembali Mesin Pendorong Voyager 1, Wahana Jauh di Luar Angkasa (foto satelit/inews.id)

BOGORINSIDER.com -- NASA baru saja berhasil mengaktifkan kembali mesin pendorong utama dari wahana antariksa Voyager 1 setelah mengalami gangguan serius yang menyebabkan terputusnya komunikasi sementara dengan Bumi.

Peristiwa ini terjadi saat wahana tersebut sedang berada sangat jauh dari Bumi, tepatnya sekitar 25,5 miliar kilometer.

Voyager 1 diluncurkan pada September 1977 dan sejak itu telah berfungsi dengan beberapa mesin pendorong yang menjaga agar antenanya selalu mengarah ke Bumi.

Baca Juga: Apple Resmi Luncurkan iOS 18.5 dengan Fitur Satelit dan Pembaruan Lain

Fungsi utama dari pendorong ini adalah menjaga orientasi agar data yang dikirimkan bisa diterima dengan baik oleh para ilmuwan.

Selain pendorong utama, ada juga mesin pendorong cadangan yang mengendalikan putaran wahana untuk memastikan agar tetap berorientasi dengan tepat di ruang angkasa. Jika sistem ini gagal, misi Voyager 1 bisa terancam gagal.

Selama bertahun-tahun, para insinyur NASA menghadapi tantangan berupa penumpukan residu propelan yang dapat menyumbat pendorong dan membuatnya tidak berfungsi.

Sejak dua pemanas internal di pendorong utama mati pada tahun 2004, Voyager 1 hanya mengandalkan pendorong cadangan untuk tetap mempertahankan arah antenanya.

Namun, kini para insinyur khawatir penyumbatan residu juga mengancam pendorong cadangan tersebut, sehingga mereka memutuskan mengambil langkah berani untuk mencoba menghidupkan kembali pendorong utama.

Mereka menduga gangguan terjadi karena sakelar pada sirkuit pemanas yang terbalik posisi. Dengan membalikkan sakelar ke posisi semula, para teknisi berhasil mengaktifkan kembali pemanas yang dibutuhkan agar pendorong utama bisa beroperasi lagi.

Baca Juga: Perjuangan China Membangun Jet Tempur di Tengah Keterbatasan Teknologi dan Sumber Daya

Keberhasilan ini sangat penting untuk memastikan wahana tetap berfungsi dan bisa melakukan komunikasi dengan Bumi hingga tahun depan.

Voyager 1 bersama dengan Voyager 2 sebenarnya dirancang untuk misi singkat selama empat tahun untuk mengamati planet-planet besar seperti Jupiter dan Saturnus.

Namun, lebih dari 47 tahun kemudian, kedua wahana tersebut masih beroperasi dan menjelajah ruang antarbintang, melewati batas heliosfer yang merupakan wilayah medan magnet dan partikel di sekitar tata surya kita.

Kedua wahana mendapatkan energi dari peluruhan plutonium yang menghasilkan listrik. Namun, setiap tahun energi yang dihasilkan berkurang sekitar 4 watt, yang membuat tim harus menghemat daya dengan mematikan beberapa sistem yang tidak terlalu penting, termasuk pemanas untuk instrumen ilmiah.

Halaman:

Tags

Terkini