BOGORINSIDER.com -- Apple tengah melakukan pengembangan teknologi yang akan memungkinkan pengguna mengontrol perangkat seperti iPhone hanya dengan menggunakan kekuatan pikiran. Teknologi inovatif ini diharapkan akan segera dirilis untuk para developer pada akhir tahun 2025.
Teknologi baru ini bertujuan untuk memperluas aksesibilitas perangkat Apple, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik, seperti yang disebabkan oleh cedera tulang belakang atau penyakit degeneratif seperti ALS.
Menurut laporan dari Wall Street Journal, Apple sedang bekerja sama dengan perusahaan teknologi Synchron, yang dikenal sebagai produsen brain-computer interface (BCI).
Baca Juga: Apple Resmi Luncurkan iOS 18.5 dengan Fitur Satelit dan Pembaruan Lain
Synchron mengembangkan teknologi Stentrode, sebuah implan yang ditempatkan di dalam vena di korteks motorik otak.
Implan ini dapat membaca sinyal-sinyal otak dan menerjemahkannya menjadi gerakan yang bisa mengontrol perangkat seperti iPhone, iPad, atau headset Vision Pro.
Impiannya adalah memberikan solusi kepada mereka yang memiliki keterbatasan gerak, agar bisa mengakses dan berinteraksi dengan perangkat digital tanpa membutuhkan pergerakan fisik.
Stentrode bekerja bersama perangkat lunak baru bernama switch control, yang menjadi bagian dari iOS 19 dan visionOS 3.
Fitur baru ini memungkinkan penggunaan perangkat input alternatif untuk menggantikan interaksi fisik, sehingga memberikan kebebasan yang lebih besar bagi para pengguna.
Sejak 2019, Synchron telah menanamkan Stentrode pada sepuluh pasien, termasuk Mark Jackson, seorang penderita ALS yang berasal dari Pittsburgh, Pennsylvania.
Baca Juga: Apple Siapkan Mesin Cari Berbasis AI, Google Terancam Kehilangan Sumber Pendapatan Utama
Kondisi ALS membuat Jackson kehilangan kemampuan untuk menggerakkan tangan atau lengannya, tetapi dengan implan Stentrode, ia berhasil mengontrol perangkat Apple-nya dengan menggunakan sinyal otak.
Jackson menjadi salah satu orang pertama yang menguji teknologi ini, dan ia berhasil mengoperasikan Vision Pro, bahkan merasakan sensasi gemetar di kakinya ketika melihat pemandangan gunung meskipun secara fisik ia tidak dapat berdiri.
Selain itu, ia juga dapat berkomunikasi dengan iPhone dan iPad-nya menggunakan teknologi BCI ini.
Meskipun demikian, Jackson mengakui bahwa teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan memiliki beberapa keterbatasan.
Artikel Terkait
Perbandingan Samsung Galaxy S24 vs Apple iPhone 15, Siapa yang Pantas Dijuluki Raja Ponsel Tahun Ini?
Apple Hadapi Ketidakpastian Tarif Trump, Produksi iPhone di India dan Vietnam Tak Jadi Jaminan Aman
Bos Apple Ramal iPhone Bisa Digantikan oleh Teknologi Lain di Masa Depan
Apple Siapkan Mesin Cari Berbasis AI, Google Terancam Kehilangan Sumber Pendapatan Utama
Apple Resmi Luncurkan iOS 18.5 dengan Fitur Satelit dan Pembaruan Lain