Perjuangan China Membangun Jet Tempur di Tengah Keterbatasan Teknologi dan Sumber Daya

photo author
- Selasa, 13 Mei 2025 | 09:15 WIB
Perjuangan China Bikin Jet Tempur di Tengah Keterbatasan  (foto jet tempur/okezone.com)
Perjuangan China Bikin Jet Tempur di Tengah Keterbatasan (foto jet tempur/okezone.com)

BOGORINSIDER.com -- China telah berhasil mengembangkan pesawat tempur canggih yang kini menjadi simbol kekuatan militernya. Namun, perjalanan menuju pencapaian tersebut penuh dengan tantangan, terutama dalam menghadapi keterbatasan sumber daya dan teknologi pada awalnya.

Sejak dekade 1980-an, saat China masih tergolong negara dengan pendapatan rendah dan hampir 90% penduduknya hidup dalam kemiskinan, China telah mengembangkan program ambisius untuk membangun pesawat tempur canggih yang sepenuhnya bergantung pada teknologi dalam negeri.

Di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, China menyusun sebuah program aeronautika yang memfokuskan diri pada pembangunan jet tempur domestik.

Baca Juga: Jadi Senjata Andalan Pertahanan TNI AU, Jet Tempur Su-27/30 Dilengkapi Rudal Jarak Menengah R-77

Tentu saja, proyek tersebut menghadapi banyak kendala, terutama dalam hal pengembangan teknologi yang dibutuhkan untuk menciptakan pesawat militer yang mampu bersaing dengan kekuatan militer negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis.

Namun, Deng Xiaoping dan penerusnya, Presiden Jiang Zemin, tetap berkomitmen pada pengembangan pesawat tempur yang dapat digunakan untuk keperluan pertahanan China.

Salah satu produk dari perjuangan panjang China dalam bidang ini adalah jet tempur J-10, yang mulai dikembangkan pada akhir 1980-an dan akhirnya mulai beroperasi pada pertengahan 2000-an.

J-10 merupakan jet tempur multi-peran yang mampu melakukan misi pertempuran udara ke udara serta serangan darat. Jet ini menjadi simbol dari pencapaian China dalam hal pengembangan pesawat militer yang sepenuhnya bergantung pada teknologi dalam negeri.

Namun, pengembangan J-10 tidak berjalan mulus. China harus berhadapan dengan kekurangan teknologi canggih, mengingat pada masa itu mereka belum memiliki akses penuh terhadap teknologi Barat.

Meskipun demikian, Beijing tidak menyerah begitu saja. China memutuskan untuk berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi dan membangun kemitraan dengan berbagai negara.

Baca Juga: Profil Rafael Suleymanov, Pilot Uji Coba Sukhoi Su-57 yang Kuasai Puluhan Jenis Jet Tempur

Pada awal hingga pertengahan 1980-an, China sempat memperoleh akses terhadap teknologi Barat berkat hubungan diplomatik yang membaik, yang memungkinkan mereka untuk mempelajari berbagai sistem radar dan rudal.

Namun, hubungan tersebut mulai melemah setelah protes Lapangan Tiananmen pada 1989, yang membuat AS menerapkan sanksi terhadap China dan mengakhiri program kerja sama militer dengan negara tersebut.

Ketika hubungan militer dengan Barat mulai terputus, China beralih ke Uni Soviet, dan setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia menjadi mitra utama bagi China dalam memperoleh teknologi canggih yang dibutuhkan untuk pengembangan J-10.

Sistem pertahanan udara dan teknologi militer dari Rusia memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan pesawat tempur China.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Damar Aryo Pamungkas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X