BOGORINSIDER.com -- Bicara perhelatan politik tahun 2024, dua tokoh muda pergerakan bawah tanah terus bangun konstelasi politis menjelang Pemilu mendatang.
Dua tokoh muda tersebut yakni Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor, Irfan Darajat, dan Didik Ruyatman, salah satu tokoh muda asal Rancabungur yang terus menempa konstelasi politis dari momen ke moment.
Baca Juga: Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Apresiasi Diaspur Yang Cepat Tanggapi Atap Yang Hampir Ambruk
Hal tersebut terungkap saat keduanya duduk bersama di salah satu tempat di bilangan Rancabungur, Kabupaten Bogor, pada Selasa, 17 Januari 2023.
"Mungkin berbicara ikhtiar politis, melakukan ijtihad politik, mungkin saya akan coba lakukan itu untuk Pileg 2024" kata Irfan Darajat, Selasa, (18/01/2023).
Hal tersebut dilakukan Irfan bukan tanpa alasan, atau hanya sebatas ambisi yang haus akan kekuasan. melainkan, berangkat dari sebuah keprihatinannya melihat generasi muda saat ini. Kata dia.
"Menurut saya, selama ini pejabat itu belum konsen bagaimana mengembangkan generasi muda, bagaimana membina generasi muda yang terstruktur, sistematis dan masif, padahal pemuda itu akan menjadi generasi pembangun di masa depan, kan seperti itu," ungkapnya.
Hal serupa disampaikan Didik Ruyatman, yang tampaknya satu prekuwensi dengan Irfan Darajat yang sama-sama dalam menatap bonus demografi pemuda harus berani keluar dari zona nyaman dan berani tampil bertarung pada setiap perhelatan politik.
Pasalnya, kata Didik, sadar ataupun tidak, segala sesuatu yang mencakup hajat hidup orang banyak diatur dalam keputusan politik melalui kebijakan-kebijakan setiap lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Baca Juga: Niat Hentikan Truk, Bocah Tewas Terlindas Truk di Jalan Sholeh Iskandar Bogor
"Saya sepakat kalah pemuda harus berani keluar dari zona nyaman dan berani tampil bertarung pada setiap kancah perpolitikan" ungkap bendahara DPK KNPI Rancabungur, Didik Ruyatman.
"Pemuda harus melek politis, pemuda harus berani jadi petarung, bukan hanya penonton apalagi hanya sekedar pesuruh para politisi yang tidak piyur membela kepentingan masyarakat," Imbuhnya.***
Artikel Terkait
Ada mayat dalam rumah kosong Bogor, ternyata sudah meninggal sejak empat hari lalu
Plt Bupati angkat suara soal temuan kondom bekas di Kebun Teh Puncak Bogor
Warga yang mau berkebun temukan mayat di Bogor tersangkut bebatuan Kali Cijayanti, kondisinya rusak parah
Jalan Kapten Muslihat jadi wisata macet sejak Alun-alun Kota Bogor dibuka normal
3 copet di Bogor kena apes pas ketahuan nyolong HP penumpang perempuan, ternyata sindikat pemain lama