Kemenko PMK Selidiki Temuan Beras Bansos di Depok: Sudah Tidak Layak Konsumsi

BOGORINSIDER.com - Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menyelidiki temuan beras bansos yang ditemukan terkubur di Sukmajaya, Kota Depok.

Tim Kemenko PMK berkoordinasi dengan Kemensos, Dinas Sosial Kota Depok, Polres Metro Depok.

"Penelusuran ini merupakan tindak lanjut kami sesuai arahan dari Bapak Menko PMK untuk memastikan kejelasan kasus yang ada," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Andie Megantara.

Andie mengatakan beras yang dikubut tersebut dalam keadaan rusak dan sudah tidak layak dikonsumsi.

Baca Juga: Profil Fitrianisa Burmana, Dokter Cantik RSUD Kota Bogor yang Dinikahi dengan Mahar Fantastis

Beras yang mencapai total 1 ton ini rusak dalam perjalanan menuju Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Didapat keterangan bahwa jumlah beras diperkirakan kurang lebih 1 ton, kondisinya pada saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi karena beras rusak dalam perjalanan menuju ke KPM," ujar Andie.

Menurutnya, berdasarkan keterangan Polrestro Depok, beras yang dikubur itu merupakan beras Bantuan Presiden (Banpres) yang diberikan pada tahun 2020.

Dalam hal ini disalurkan oleh Bulog melalui transporter JNE dengan kemasan 20 KG dan 5 KG.

"Beras yang ditemukan tersebut kemungkinan berasal dari penyaluran Banpres Tahap 2 dan 4 Tahun 2020. Diketahui, pada tahun 2020 Pemerintah membagikan Bantuan Presiden berupa beras 25 Kg pada tahap 2 dan 4 untuk 1,9 juta KPM di wilayah Jabodetabek," ucapnya.

Baca Juga: Macam-macam Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Augustus 2022 Kalangan Dewasa, Tidak Kalah Seru!

Andie menjelaskan rusaknya beras tersebut tidak mengganggu proses penyaluran, seluruh KPM telah menerima beras dengan kualitas layak tepat waktu.

Namun, Andie menegaskan Kemenko PMK akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas dan ditemukan titik terangnya.

"Sampai saat ini juga Tim Kemenko PMK masih terus melakukan klarifikasi antara Polres Metro Depok dengan Kemensos dan JNE," ungkapnya.***