Dia adalah keturunan Fatimah, putri Nabi Muhammad.
Abu Al-Qasim kemudian punya putri bernama Zaida.
Saat di masa jaya, Andalusia diserang oleh Kerajaan Almoravid atau Murabithun.
Zaida lari, bersembunyi dan ditampung oleh Raja Alfonso VI, sang penguasa Kerajaan Leon, Castille dan Galicia.
Untuk melindungi diri, Zaida mengubah namanya menjadi Isabella.
Al Awni, dalam artikel di koran berbahasa Arab Al-Ousboue menulis, Zaida akhirnya memutuskan untuk berganti agama, hingga ia memeluk Katolik Roma, agama mayoritas di Kerajaan Leon saat itu.
Masih menurut Awni, Zaida kemudian hamil oleh Raja Alfonso VI, dan melahirkan seorang anak laki-laki yang dinamai Sancha (ada yang menyebut Sancho).
Dari Sancha, darah Zaida mengalir ke Richard of Conisburgh, Earl of Cambridge.
Dari Richard of Conisburgh, kemudian turun temurun muncul raja-raja Inggris, mulai dari Raja George II sampai Raja George VI, yang merupakan ayah dari Ratu Elizabeth II.
Sementara, menurut laman Wikipedia, nama Zaida memang ada di kehidupan Raja Alfonso VI.
Tapi di sini, Zaida tidak tercatat sebagai istri sah, melainkan sebagai concubine (selir).
Dalam laman Wikipedia, Raja Alfonso VI sendiri punya 5 istri sah.
Lalu, bisakah kita memercayai Ratu Elizabeth II merupakan keturunan Nabi Muhammad?
Kabar ini memang bukan kali itu saja berhembus.
Kabar ini bahkan sudah dianggap sebagai teori yang kerap muncul, lalu dibahas berulang kali.