BOGORINSIDER.com - Kunarto meminta izin bertemu dengan Presiden Soeharto sebelum dilantik menjadi Kapolri pada 20 Februari 1991.
Kunarto bingung bagaimana mengawali tugas baru yang diberikan Presiden Soeharto menjadi pemimpin di tengah kebobrokan polisi waktu itu.
Setelah menunggu beberapa waktu, pengajuan izinnya menghadap Presiden Soeharto dikabulkan.
Kunarto yang pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto selama tujuh tahun (1979-1986) sangat senang karena ingin mendengar langsung arahan Presiden Soeharto untuk jabatan yang akan diembannya.
"Oh kamu, kapan pelantikannya?" tanya Presiden Soeharto seperti dikutip dari buku berjudul Pak Harto The Untold Stories (2012).
"Tiga hari lagi, Pak," jawab Kunarto.
Baca Juga: Buntut Kasus Ferdy Sambo, Kapolri Terancam Diberhentikan
Dalam pertemuan itu, Kunarto dalam bahasa Jawa bercerita bahwa ia cukup lama berada di luar Polri, sehingga bisa melihat banyak sekali kebobrokan di dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia itu.
Di luar dugaan, ia kemudian ditunjuk menjadi Kapolri yang berarti harus memperbaiki hal-hal yang tidak baik itu.
"Saya tidak tahu harus berbuat apa dan harus memperbaikinya dari mana. Saya mohon petunjuk Bapak," tutur lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1962 itu.
Baca Juga: Akibat Berkata Jujur, Keluarga Bharada E Minta Perlindungan ke Jokowi dan Kapolri
Presiden Soeharto tak langsung memberikan jawaban.
Ia merenung cukup lama sambil bersandar di kursi kesayangannya.
Kunarto yang telah siap dengan alat tulis untuk mencatat masukan dari Pak Harto pun ikut tenggelam dalam diam.