Maka dari itu, KH Agus Salim memperkenalkan istilah 'Pandu' atau 'Kepanduan' untuk digunakan pada organisasi kepramukaan milik Indonesia.laman Kemdikbud pada 13 Agustus 2022, setelah kemerdekaan Indonesia, lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.
Pada 1960, pemerintah dan MPRS berupaya untuk membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia. Sebagai tindak lanjut upaya tersebut, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan indonesia pada 9 Maret 1961.
Aktivitas pendidikan terus diperbarui dan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.
Pada kesempatan itu, Presiden Soekarno membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh, dan Achmadi. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.Berkat hasil kerja keras panitia tersebut, akhirnya dikeluarkan lampiran keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan Pramuka.
Bertempat di Istora Senayan, seluruh tokoh–tokoh kepanduan indonesia menyatakan untuk menggabungkan diri dengan organisasi gerakan Pramuka pada 30 Juli 1961. Hari bersejarah ini disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Terakhir, pada 14 Agustus 1961, dilakukan Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono XI, dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh.
Dengan adanya penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka, maka peristiwa tersebut dikenal sebagai hari lahir Pramuka.
Dan hingga saat ini, diperingati sebagai Hari Pramuka.