news

22 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Korea Selatan, Reisha Prasasti Ungkap Cara Dapat Oppa Korea

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 22:31 WIB
Reisha Prasasti (Siti Maryam Purwoningrum)

"Kegiatannya berupa mengaji bersama, mendengarkan kajian-kajian, dan sebagainya," katanya.

Biasanya, katanya, di setiap masjid-masjid yang ada di Korea Selatan memiliki DKM tersendiri yang berisi orang-orang Indonesia dan negara muslim lainnya.

"Kalau untuk menyambut HUT RI, biasanya orang-orang Indonesia yang memang kebetulan tinggal di dekat KBRI Seoul, mereka ada kegiatan-kegiatan, lomba-lomba atau makan-makan, dan sebagainya. Jujur, saya sendiri belum pernah ke KBRI Seoul, karena jaraknya yang lumayan jauh," akunya.

Selama pandemi Covid-19, katanya, tidak ada kegiatan besar selama HUT RI, hanya ada upacara saja.

"Ditambah ketika tanggal 17 Agustus itu bukan hari libur nasional di Korea Selatan. Jadi, biasanya kegiatan 17 Agustus dilakukan dengan cara masing-masinh di rumah atau di mess kalau semisalnya mereka memang merayakan," bebernya.

Soal berita penemuan mayat orang asing di Korea Selatan yang sempat ramai belum lama ini, ia mengaku tidak tahu kabar terbarunya.

"Saya menanyai teman saya yang tinggal di Korea pun tidak begitu tahu dgn kabar penemuan mayat ini, hanya ada 1 kasus yang melibatkan WNA, ceritanya, menikah dengan WN Korea, dimana si laki-laki Koreanya dengan sengaja menabrakan diri sehingga membuat pasangannya yang sedang hamil besar ini meninggal," bebernya.

Tujuan dari sengaja menabrakkan diri ini agar mendapatkan uang asuransi yang besar jumlahnya.

"Pengurusan dokumen memang sedikit dipersulit kurang lebih 3 tahun ke belakang, karena banyaknya kasus KDRT," akunya.

Untuk yang posisi pasangannya beda negara seperti dirinya, katanya, di Indonesia dan suami di Korea Selatan, memang agak dipersulit harus menyertakan sertifikat tes ujian TOPIK dan dokumen lainnya, serta menceritakan bagaimana awal mula bertemu disertai bukti-bukti foto, chat, dan lain-lain.

"Tapi, kalau pasangannya posisi sudah bekerja di Korea, tidak begitu sulit, hanya mendaftar saja di kantor pemerintah setempat," tegasnya.

Menurutnya, perkawinan campuran dengan negara manapun memang sulit mengurus dokumennya.

"Bahkan, sebelum ada dokumen tambahan seperti, sertifikat TOPIK tersebut," katanya.

Sepanjang hidup di Korea Selatan, sebelum pulang, katanya ia memiliki pengalaman menyedihkan, yaitu jauh dari keluarga besar.

"Rasa kangen berkumpul ketika lebaran atau hari-hari spesial lainnya tidak bisa ikut bersama," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB