news

Penjelasannya Disyariatkannya Puasa Asyura dan Puasa Tasua

Minggu, 7 Agustus 2022 | 17:19 WIB
Ilustrasi - Puasa sunnah Muharram selain Tasua dan Asyura (freepik/Nikita Buida)

 

BOGORINSIDER.com- Umat ​​Islam disarankan untuk mengamalkan amalan sunnah Muharram berupa puasa tasua dan asyura selama bulan Muharram.

Salah satu penjelasan disyariatkannya puasa tasua dan asyura dijelaskan Ustad Adi Hidayat.

Ustad Adi Hidayat menjelasan tentang puasa tasua dan puasa asura, bahwa saat itu, Nabi Muhammad SAW pergi ke Madinah.

Baca Juga: Besok dan Lusa Amalan Muharram Puasa Tasua dan Puasa Asyura, Bacaan Niat Puasa Tasua Lalu Puasa Asyura

Nabi Muhammad SAW melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 di bulan Muharram.

Nabi Muhammad SAW kemudian bertanya kepada orang-orang Yahudi mengapa orang-orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Orang Yahudi itu menjawab kepada Nabi Muhammad SAW, puasa ini sebagai rasa syukur kepada Allah atas berkahnya Nabi Musa dan para pengikutnya dari kejaran Fir'aun.

Baca Juga: Beberapa Keutamaan Bulan Muharram Tahun Baru Islam

Tanggal 10 Muharram adalah hari yang baik bagi orang Yahudi.

Nabi Muhammad kemudian berkata kepada para sahabatnya bahwa dia lebih memenuhi syarat untuk memelihara dan menyempurnakan amalan puasa pada tanggal 10 Muharram daripada orang-orang Yahudi, yang ajarannya telah diubah dari ajaran Nabi Musa.

Nabi Muhammad SAW kemudian menasehati para sahabatnya untuk berpuasa asyura.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H, Cocok Dijadikan Status

Hal ini kemudian menjadi pertanyaan yang terus ditanyakan para sahabat kepada Nabi Muhammad SAW.

Bukankah Nabi Muhammad SAW melarang umat Islam untuk meniru orang Yahudi?

Halaman:

Tags

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB