“Serta masyarakat juga harus diinfokan jalur tempat-tempat yang aman, dan untuk evakuasi mana saja yang bisa dilalui ketika terjadi gempa dan tsunami,” ujarnya.
Dwikorita menyampaikan bahwa BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah , BNPB/BPBD dan multi pihak terkait, rutin menggelar SLG di titik-titik rawan gempa bumi dan tsunami.
Karena sangat bermanfaat untuk memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah dalam mengelola resiko dan bencana.
Baca Juga: Tujuh Langkah Penting Cegah Infeksi Saluran Kemih Kembali Kambuh
Menurut Dwikora, Pihak Swasta dan Industri terkait harus juga siap sedia dan melakukan himbauan peringatan diri.
Karena banyak pusat industri di Cilacap dipastikan berdekatan dengan pusat gempa dan tsunami, Maka pihak Swasta dan industri diharapkan turut andil.
"Tanpa sistem mitigasi dan peringatan dini yang andal, dampak ikutan dari gempa dan tsunami di kawasan industri berpotensi memperparah intensitas kerusakan yang diakibatkan," katanya.*** (Puteri Ratnasari/Pikiranrakyat)