BOGORINSIDER.com - Industri logistik di Indonesia tengah berada di persimpangan yang krusial. Pesatnya pertumbuhan e-commerce, meningkatnya kebutuhan distribusi antar wilayah, serta ekspektasi konsumen terhadap kecepatan dan ketepatan pengiriman, menuntut sistem rantai pasok bekerja lebih cepat sekaligus efisien.
Akan tetapi, realitas menunjukkan biaya logistik nasional masih tergolong tinggi dibanding negara lain di Asia Tenggara. Salah satu faktor utamanya adalah manajemen distribusi yang belum maksimal, perencanaan rute yang kurang akurat, serta rendahnya pemanfaatan teknologi digital pada proses transportasi dan distribusi.
Di lapangan, masih banyak perusahaan yang bergantung pada metode tradisional dalam menentukan rute maupun mengatur armada. Kondisi ini berisiko memicu keterlambatan pengiriman, pemborosan bahan bakar, hingga turunnya produktivitas.
Para pekerja di sektor supply chain pun menghadapi hambatan serupa, yakni keterbatasan keterampilan teknis dalam menggunakan perangkat digital, sistem analitik, serta perangkat lunak perencanaan distribusi. Akibatnya, adaptasi terhadap standar industri global yang terus meningkat menjadi semakin sulit.
Inisiatif Menjawab Kebutuhan
Menanggapi urgensi tersebut, TransTRACK Academy memperkenalkan program Digital Supply Chain – Transportation & Distribution Management. Program ini dirancang sebagai jawaban untuk pengembangan SDM logistik yang menjembatani kesenjangan antara tuntutan industri dengan keterampilan praktis tenaga kerja.
Kelas ini tidak hanya menekankan teori, melainkan juga menggabungkan praktik langsung menggunakan teknologi mutakhir.
Dalam sesi intensif berdurasi 360 menit, peserta akan mempelajari model transportasi distribusi melalui routing and scheduling modelling serta routing best practice algorithm.
Setelah itu, peserta mendalami routing and scheduling planning dengan memanfaatkan teknologi GPS, online-GIS, hingga aplikasi seperti Logware Router Module untuk menganalisis data distribusi secara lebih presisi.
Tidak berhenti di sana, peserta juga dilatih melakukan routing and scheduling monitoring dengan teknologi modern, mulai dari vehicle tracking hingga global positioning technology.
Perangkat digital seperti Google Earth, Garmin GPS, hingga modul perangkat lunak Logware ikut digunakan secara langsung, sehingga peserta memperoleh pengalaman nyata dalam mengelola distribusi berbasis teknologi.
Manfaat Tambahan dan Prospek
Keunggulan lain dari program ini adalah penyertaan sertifikasi CILT (The Chartered Institute of Logistics and Transport). Sertifikasi ini memberikan pengakuan internasional di sektor transportasi dan logistik sekaligus membuktikan kompetensi para peserta.
Dengan memiliki sertifikasi tersebut, para profesional tidak hanya lebih percaya diri menghadapi tantangan industri, tetapi juga meraih keunggulan kompetitif dalam mengembangkan karier, baik secara nasional maupun global.