BOGORINSIDER.com -- Pertarungan Pilkada di setiap Kabupaten Kota semakin memanas bagaimana tidak setiap Bakal Calon berebut simpati masyarakat untuk di pilih pada November 2024 nanti menjadi Wali Kota atau Bupati.
Termasuk di Kota Bogor dalam perjalanan kompetisi ini bagaimana isu-isu bermunculan baik positif atau negatif atau black campaign.
Dr. dr. Raendi Rayendra atau sering disapa Dokter Rayendra salah satu bakal Calon Wali Kota Bogor terlihat sering banyak disebut dengan isu-isu yang kurang diuntungkan.
Isu yang di angkat dari mulai Dokter kecantikan bisa apa? Sampai didukung LGBT yang selalu di tujukan kepada Dokter Rayendra ini sering mencuat ke permukaan, jika dilihat ini adalah bentuk serangan bagi dokter.
Menurut salah satu tokoh muda dan pengamat politik Mustakiman selaku alumni IPB berkomentar menurunkan elektabilitas.
“Dalam kompetisi politik seperti Pilwalkot Isu dan wacana publik bisa saja di lakukan antar calon dengan tujuan menurunkan tingkat elektabikitas dan popularitas antara kandidat/atau Calon” tambah Mustakiman.
Baca Juga: Bagaimana Cara Cek Khodam yang Lagi Ramai di TikTok? Ini yang Harus Kamu Ketahui
“Isu yang hari ini mencuat yang tertuju kepada Dokter Rayendra, saya melihat tentu bukan hal yang baru dalam dunia politik seperti isu yang menyinggung soal profesi kedokteran yang di anggap kurang mampu memimpin kota Bogor sampai di dukung LGBT itu sangat mudah ditepis bisa dilihat dari berbagai faktor“ bebernya.
Sangat mudah jika kita lihat pakta nya isu profesi misalnya, hari ini bukan hanya Dokter Rayendra yang basic nya seorang dokter yang mencalonkan sebagai kepala daerah bisa kita ketahui di beberapa daerah mereka berhasil menjabat sebagai Wali Kota atau Bupati, itu cukup membuktikan seorang dokter juga bisa.
“Selanjutnya isu terkait dukungan dari Kelompok LGBT kita ketahui sendiri Dokter Rayendra sangat dekat dengan Ulama yang notabene pesan pesan akhlak pasti dititipkan kepada Dokter ketika silaturahmi yang selanjutnya Dokter hari di dukung oleh Partai PKB yang notabene berbasis Islam yang tentu LGBT adalah hal yang diluar ajaran Islam. Ditambah lagi, jika individu seorang LGBT punya hak memilih dan kita gak pernah tau bisa jadi atau mungkin mendukung kandidat yang lain kan kita tidak tahu." kata Mustakim.
Terakhir, Dokter hari ini sangat populer dan unggul di banding beberapa kandidat yang lain malah kemungkinan bisa menyalip posisi Dedie A Rachim yang bertengger di posisi pertama, bisa dilihat data dari beberapa lembaga survei dan gerakan yang di lakukan dokter.