Ia merasakan kehadiran sosok-sosok astral yang terkait dengan kejadian tersebut. Menurutnya, banyak korban yang tidak dapat mendengar peringatan sebelum kecelakaan terjadi, karena suara-suara peringatan tersebut tertutupi oleh entitas lain.
Sosok-sosok astral yang masih berkeliaran di sekitar terowongan dipercaya mencari bagian tubuh mereka yang hilang dan menginginkan penguburan yang layak.
Frisley juga mengungkapkan bahwa terowongan ini dibangun dengan menggunakan tenaga kerja paksa dan banyak kepala korban yang dijadikan tumbal.
Jeritan-jeritan yang sering terdengar oleh warga adalah jeritan dari masa lalu, baik dari para korban tragedi tahun 2000 maupun korban pada masa penjajahan Belanda.
Penelusuran ini memperkuat keyakinan bahwa Tragedi Paledang bukan hanya sekadar kecelakaan tragis, tetapi juga terkait dengan sejarah kelam dan praktik kejam yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perbaikan yang dilakukan, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang, namun cerita mistis dan sejarah angker tempat ini masih terus menghantui.