BOGORINSIDER.com -- Sosial media Instagram baru-baru ini diramaikan dengan berita mengenai kasus bullying yang diduga terjadi di SMAK St Albertus Malang, yang lebih dikenal sebagai SMA Dempo.
Terdapat klaim bahwa kasus-kasus bullying di SMA Dempo Malang telah menjadi perhatian yang sering muncul. Parahnya, tidak terlihat adanya tindakan lebih lanjut dari pihak guru, sekolah, bahkan kepolisian.
Akun Instagram @voltycyber_v2 secara gamblang membagikan informasi dugaan skandal yang terjadi di SMA Dempo Malang, mulai dari kasus bullying, LGBT, hingga pelecehan seksual.
Dalam perkembangan terbaru, melalui pantauan Sewaktu.com, akun Instagram tersebut dengan tegas memposting identitas diduga pelaku kasus bullying di SMA Dempo Malang dengan nama Nicola Anastasia Prayugo (NAP).
Unggahan tersebut mencantumkan nama lengkap, biodata, nomor telepon, dan email dari NAP.
Akun Instagram @voltycyber_v2 menyampaikan kronologi peristiwa melalui unggahan tersebut, merinci bahwa kasus tersebut berawal dari peristiwa sepele, di mana korban sudah meminta maaf kepada pelaku atas insiden saling senggol.
Baca Juga: 6 Ide Desain Meja Laptop Gaming: Bangun Setup Impian untuk Gamer Profesional!
Namun, pelaku pergi dan memanggil saudara kembarnya untuk menemui korban, yang pada akhirnya menyebabkan pengeroyokan dan penganiayaan.
Meskipun kasus ini telah dilaporkan ke unit PPA Malang, publik menyatakan ketidakpuasan terhadap penanganan yang diterima.
Pihak sekolah Dempo juga disorot karena dianggap mengabaikan kejadian ini dan malah menuntut korban agar memaafkan serta mengikhlaskan peristiwa yang dilakukan oleh ketiga pelaku.
Baca Juga: Optimalkan Ruang Kecil dengan 5 Desain Meja Laptop Minimalis Terbaik
"Kasus sudah masuk di unit PPA Malang, tapi ya tau sendiri lah kek yang sudah-sudah, pihak sekolah Dempo juga mengabaikan kejadian ini, dan justru menuntut korban agar memaafkan dan mengikhlaskan kejadian yang dilakukan oleh ketiga pelaku," tulis akun @voltycyber_v2, dikutip Bogorinsider.com pada 29 November 2023.
Unggahan tersebut diakhiri dengan ajakan kepada warganet untuk tidak berdiam diri apabila kasus bullying yang melibatkan NAP dianggap sebagai fitnah.