BOGORINSIDER.com -- Ini spesifikasi Super Tucano, pesawat latih TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur.
Pesawat latih TNI AU berjenis Super Tucano, yang dilaporkan jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, memiliki kemampuan yang handal untuk misi pengintaian dan penumpasan pemberontakan.
TNI AU membenarkan bahwa dua pesawat jatuh di Pasuruan, yang merupakan bagian dari lima pesawat yang sedang menjalani latihan.
Kepala Penerangan Kodam Brawijaya, Kolonel Infanteri Rendra Dwi Ardhani, menyatakan bahwa pesawat jenis Tucano tersebut jatuh sekitar pukul 12.00 WIB, dan pencarian pesawat dan pilotnya masih berlangsung.
Indonesia memiliki 16 pesawat Super Tucano, yang dibeli dari pabrikan Brasil, Embraer, pada tahun 2012. Pesawat ini ditempatkan di Skadron 21 Abd Malang dan menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang sudah tua.
Super Tucano memiliki dua versi, yaitu tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda), yang dapat digunakan sebagai pesawat latih lanjut. Selain fungsi latihan, pesawat ini juga dapat digunakan untuk tugas anti-gerilya.
Pesawat ini memiliki kemampuan manuver yang lincah dengan kemampuan menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7G dan -3,5G.
Senjata yang dibawa mencakup dua senapan mesin berat kaliber 12,7 mm, bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser.
Perlindungan tambahan diberikan pada kabin awak pesawat dengan sistem perlindungan proteksi, termasuk kaca kokpit yang mampu menahan benturan burung pada kecepatan tinggi.
Sistem perlindungan ini menjadi penting karena pesawat Super Tucano dirancang untuk menargetkan sasaran di darat dalam jarak dekat, sesuai dengan misi COIN (Counter Insurgency).***