BOGORINSIDER.com -- Ditengah berjalannya konser Coldplay, band asal Inggris yang dipunggawai Chris Martin, harus menuai kekecewaan lantaran banyak orang tak bisa masuk padahal sudah memiliki tiket.
Diduga melakukan penipuan tiket konser Coldplay dengan nilai miliaran rupiah, sosok Ghisca Debora Aritonang jadi incaran kemarahan warganet.
Ghisca Debora Aritonang, pelaku penipuan tiket konser dengan nilai sebesar Rp 15 miliar, telah terungkap dalam aksi pemalsuan 100 tiket menjadi seolah-olah 8.000 tiket.
Aksi penipuan tiket konser Coldplay oleh Ghisca Debora Aritonang ini telah merugikan 73 korban yang telah melaporkan kasus tersebut.
Informasi mengenai Ghisca Debora Aritonang dan kronologi penipuannya mulai terbongkar melalui akun media sosial X (Twitter).
Bahkan, identitas terduga pelaku penipuan tiket konser Coldplay tersebar, termasuk kartu identitasnya.
"Ghisca Debora Aritonang. penipu tiket bayangan coldplay sebesar Rp 15 M dengan cara merotasi 100 tiket yang dimilikinya seakan-akan memiliki 8000 tiket. Salah satu sumber mengatakan duit tersebut telah dipindahkan ke Bank di Negara Belanda agar tidak dapat disita dan tidak dikembalikan," tulis pengguna akun X, @to*****mo.
Diduga ia melakukan penipuan tiket konser di barisan kursi CAT 5 dan 6.
"Dear All costumer, dan customer saya pribadi, mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang menimpa kita semua hari ini. Saya menginfokan teman-teman semua bahwa supplier kami Ghisca Debora Aritonang telah melakukan scam/ penipuan terhadap kita semua dengan modus penjualan tiket konser compliment," tulis tayangan yang diunggah dalam akun X tersebut.
Baca Juga: Dokter Rayendra : Sindrome Coldplay Masuk ke Bogor??
"Hati-hati penipuan tiket coldplay jakarta di instagram. #coldplayjakarta. IG : @/mg******* atau R**** M*******. Dia nipu CAT 5/6 dengan dp kecil. Ngakunya orang Semarang tapi dia aslinya dari daerah Sulawesi. masih aktif nawarin dan komen di ig @/ID*************. Takutnya ktp orang," ungkap akun @ca**********
Tidak hanya Ghisca Debora Aritonang, polisi juga berhasil menangkap pelaku lain yang terlibat dalam penipuan tiket.