BOGORINSIDER.com - Tidak hanya kekosongan jabatan, KPU Jawa Barat pun mempunyai tantangan yang sangat besar sebab menjadi provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak.
Tercatat di Jawa Barat ada 35.714.901 pemilih yang berada di 27 kota maupun kabupaten.
Tingginya total DPT sama dengan total tempat pemungutan suara (TPS) yang mencapai 140.457. “Se-Indonesia Jawa Barat terbanyak,” ujar Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni.
Baca Juga: Berkat Dukungan BRI dan Pegadaian, Kopi Indonesia Semakin Populer di Internasional
Dengan total TPS yang banyak itu, kata Ummi Wahyuni, maka kebutuhan petugas mencapai 1,3 juta kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni menjelaskan, supaya kejadian petugas meninggal karena kelelahan tidak terjadi kembali, maka usia petugas KPPS kini dibatasi maksimal 50 tahun.
Sebagai informasi, KPU pusat mencatat tahun 2019, sebanyak 894 petugas dinyatakan meninggal dunia serta 5.175 petugas mengalami sakit saat Pemilu.
Nah, dalam pemilu kali ini, Ummi Wahyuni, KPU menggunakan aplikasi Sirekap sebagai alat bantu untuk mempermudah rekapitulasi.
Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat memantau langsung proses perhitungan suara secara realtime.
Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni menambahkan, tahun 2024 akan ada Pemilu Pilpres dan juga Pilkada serentak.
Ini semuanya saling berkesinambungan. Untuk Pilpres dan Pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024, sedangkan Pilkada serentak direncanakan pada 27 November 2024 dan diwacanakan maju jadi September 2024.
Lantas berapa anggaran Pemilu dan Pilkada serentak? Dia menjelaskan, pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp1,150 triliun untuk pilkada serentak.