BOGORINSIDER.com -- Beredar kabar terbaru jika Karina Dinda Lestari, istri polisi yang ketahuan selingkuh ternyata mendapat ancaman dari Andy Wahab, seniornya di UNHAS Makassar.
Seperti diketahui, Karina Dinda Lestari santer dikabarkan berkhianat dan berpaling dari sang suami dengan seorang mahasiswa residen UNHAS Makassar bernama Andy Wahab.
Kabar ini dikemukakan langsung oleh Alvian Hidayat, suami KDL. Ia menerima informasi yang mengungkap dugaan intimidasi yang dialami istrinya oleh AW.
Baca Juga: Menikmati Kelezatan Legendaris: 5 Tempat Kuliner Lumpia Terkenal di Semarang
Alvian Hidayat meyakini bahwa AW telah melakukan tindakan tak senonoh dan menekan istrinya sebagai syarat memberikan bimbingan terhadap proses pendidikan spesialisasi kedokteran di UNHAS.
Alvian Hidayat mengatakan, modus intimidasi dengan jaminan nilai bagus ini terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.
"Di sisi lain saya berpandangan secara objektif perempuan itu korban dan sisi lain saya sebagai suami karena seolah-olah beritanya kemarin terlalu menyudutkan perempuannya saja. Padahal ini, fakta-faktanya lagi kita gali oleh Polda Sulsel, ternyata ada unsur-unsur pemaksaan atau penekanan dari residennya," ungkap Alvian Hidayat, dikutip Bogorinsider dari Kilat.com pada 20 Oktober 2023.
Baca Juga: Menikmati Kelezatan Legendaris: 5 Tempat Kuliner Lumpia Terkenal di Semarang
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa dugaan pemaksaan untuk tindakan tak senonoh oleh dokter residen kepada dokter koas juga pernah terjadi beberapa bulan sebelumnya.
Bahkan Alvian Hidayat menanggap intimidasi dengan janji nilai bagus ini sudah menjadi tradisi di kalangan dokter yang menjalani pendidikan di Universitas Hasanuddin.
Alvian Hidayat juga menyebut bahwa dalam waktu dekat, istrinya, KD, akan melaporkan AW ke pihak berwajib. Sementara itu, KD sendiri masih berusaha untuk pulih dari syok akibat peristiwa yang dialaminya.
Baca Juga: Rahasia Kuliner Pedas Bandung Terbaik: Cita Rasa Khas dengan Harga Terjangkau
"Karena 8 bulan lalu ada juga (kasus yang sama) dengan anak anak koas. Residen ini seniornya, sedangkan koas ini juniornya, dalam satu waktu anak-anak koas ini butuh bimbingan dari residen. Nah, hal-hal seperti itu mereka dimanfaatkan, misalnya mereka mau bertanya sesuatu ke residen tapi ada syaratnya diberikan, seperti diajak jalan," tegas Ipda AH.
Ipda AH juga menduga bahwa AW mungkin tidak hanya memiliki satu korban. Selain itu, ia mempercayai bahwa pihak fakultas di universitas tersebut dengan sengaja menutup-nutupi kejadian ini.