news

Lakukan Pemulihan Ekonomi Pasca Covid, BRI Kebut Pertumbuhan Kredit Konsumer

Kamis, 12 Oktober 2023 | 11:50 WIB
BRI susun strategi usai kredit konsumer capai dua digit lagi (Foto: Gorajuara/ dok: BRI)

Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di segmen konsumer hanya mencapai 2,0% pada Juni 2023, menunjukkan kualitas aset yang baik.

Secara keseluruhan, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.202,1 triliun, yang naik 8,8% yoy, dengan segmen konsumer memberikan kontribusi sebesar 14,3%.

Untuk mengoptimalkan kinerja mereka, BRI juga akan memberikan layanan melalui berbagai saluran dan membuka kerja sama dengan berbagai pihak melalui API connection, agar penyaluran kredit sesuai dengan target dan nasabah dapat bertransaksi dengan lebih nyaman.

Baca Juga: 7 Tips interior desain atap skillion roof untuk membuat rumah anda lebih modern dan terlihat estetis

Sementara itu, menurut data Bank Indonesia, industri perbankan telah menyalurkan kredit konsumer senilai Rp1.923 triliun hingga Agustus 2023, dengan pertumbuhan sebesar 9,1% yoy.

Ini melebihi pertumbuhan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank secara keseluruhan. Dalam periode yang sama, penyaluran kredit bank kepada pihak ketiga mencapai Rp6.709,5 triliun, naik 8,9% yoy, dengan 28,7% di antaranya adalah kredit konsumer.

Mohammad Faisal, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit konsumer telah menjadi pendorong pertumbuhan pembiayaan bank di paruh pertama tahun ini, sementara perusahaan masih menahan diri dalam mencari sumber pembiayaan eksternal.

Meskipun kondisi ekonomi global memengaruhi permintaan pembiayaan korporasi dari bank, permintaan domestik masih tumbuh positif.

Kredit konsumer diperkirakan akan terus menjadi stimulus bagi bank di Indonesia, khususnya terkait dengan KPR dan KTA.

Faisal menambahkan bahwa menjelang akhir tahun, kredit konsumer akan terdorong lebih lanjut seiring dimulainya periode kampanye untuk pemilihan umum tahun depan.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga telah berkontribusi sekitar 55% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan akan terus menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi di tengah melambatnya inflasi tahun ini.***

Halaman:

Tags

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB