BOGORINSIDER.com -- Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor telah memberikan tanggapan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dosen dengan inisial MDR di lingkungan kampus.
Dugaan pelecehan seksual tersebut terjadi di lingkungan kampus dan menyangkut seorang mahasiswi yang namanya tidak diketahui.
Kasus ini pertama kali mencuat setelah seorang korban yang mengaku sebagai korban pelecehan mengungkapkannya lewat platform media sosial TikTok.
Baca Juga: Dosen UIKA Bogor Cabul, Chat Mahasiswi Minta Foto Toples Sampai Ngajak Ngamar ke Puncak
Nurdin Al-Azies, Kabag Humas Uika Bogor, mengungkapkan bahwa pihak kampus telah mengetahui tentang video yang viral yang mengungkapkan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kampus mereka.
Meskipun demikian, pihak kampus mengklaim bahwa mereka belum menerima laporan resmi terkait insiden tersebut.
“Kabarnya baru tersebar dan kami ketahui kurang lebih magrib tadi. Sementara belum ada laporan sama sekali dari mahasiswi, sehingga baru akan kami proses besok. Insyallah akan segera kami panggil yang bersangkutan sesegera mungkin,” kata Nurdin, kepada wartawan pada Minggu (1/10).
Nurdin juga menjelaskan bahwa kampus telah mengambil langkah cepat dengan segera memulai penyelidikan terhadap kasus yang sebenarnya terjadi.
Selain itu, ia mendorong korban untuk segera melaporkan insiden ini kepada Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang ada di Uika Bogor.
Sebelumnya, seorang mahasiswi dari Universitas Ibn Khaldun (Uika) Bogor telah berbicara terbuka mengenai pengalamannya melalui akun TikTok @mahasiswiuika.
Ia mendetailkan insiden pelecehan seksual yang dialaminya dari seorang dosen Fakultas Agama Islam UIKA yang memiliki inisial MDR dalam sebuah video berdurasi 24 detik.
“Hari ini aku mulai memberanikan diri untuk speak up karena aku sudah tidak tahan lagi pendam ini semua. Entah apa yang ada di dalam pikiran dosenku yang terus menerus mengajak aku untuk video call,” tulis isi caption video TikTok @mahasiswiuika dikutip Minggu (1/10).