Ini memicu pertengkaran berkepanjangan antara mereka. Akhirnya, pada tahun 2002, si "A" memutuskan untuk melaporkan si "B" atas tindakan tersebut karena merasa tidak ada itikad baik dalam hubungan mereka.
Si "A" selalu mendapatkan ancaman dan teror, yang menjadi poin yang sangat dipermasalahkan dalam laporan yang diajukannya.
Baca Juga: 7 Tips inspirasi desain garasi mobil untuk rumah minimalismu terlihat lebih efisien dan fungsional
Dia merasa frustrasi karena perjuangannya selama 21 tahun untuk mendapatkan keadilan tidak membuahkan hasil. Dia telah mengeluarkan banyak uang dan energi dalam proses tersebut.
"Saya merasa sedih, janggal, dan lelah. Mengapa perjuangan saya selama 21 tahun dalam sistem hukum, termasuk 9 tahun menunggu peninjauan kembali, tidak menghasilkan apa-apa? Saya telah menggandeng lebih dari 6 pengacara, menghabiskan uang dan energi yang tak terhitung," ungkap si "A."
Kekecewaan si "A" semakin bertambah karena suami palsu yang telah melakukan penipuan dan kekerasan fisik masih bebas berkeliaran.
Dia berharap bahwa curahan hatinya ini akan membuahkan hasil dan akhirnya mendapatkan keadilan yang selama ini dia perjuangkan.
Saat ini, dia merasa bingung tentang siapa yang dapat membantunya mengatasi masalah yang rumit ini.***