BOGORINSIDER.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Kesehatan terus meningkatkan pengawasan terhadap kualitas gizi dan keamanan pangan dalam pelaksanaan Program Makanan Bergizi (MBG) untuk siswa sekolah. Langkah ini ditempuh guna memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada anak-anak memenuhi standar nutrisi, higienitas, dan aman dikonsumsi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, menuturkan bahwa pengawasan dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan 101 Puskesmas di seluruh wilayah sebagai mitra kerja Pemkab.
“Pengawasan mencakup kandungan gizi dari menu yang disajikan, mulai dari energi, protein, vitamin, mineral, hingga memperhatikan masa kedaluwarsa, cara penyimpanan, dan distribusi bahan makanan,” ungkap Fusia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Dinas Kesehatan juga melaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL), termasuk memeriksa kualitas air, dapur, sanitasi, dan kebersihan pangan. Selain itu, dilakukan pula pembinaan bagi sekolah dan penyedia makanan, serta edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada siswa, guru, dan orang tua.
Sebagai bentuk penguatan, Pemkab Bogor juga menyelenggarakan pelatihan keamanan pangan bagi penjamah makanan serta penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Guru dan kader UKS turut dilatih untuk melakukan pemantauan gizi dasar, mendeteksi gejala alergi atau keracunan makanan, serta memberikan pertolongan pertama jika terjadi insiden.
“Kami telah menyiapkan prosedur standar penanganan cepat apabila ditemukan makanan bermasalah, sehingga dapat segera diatasi,” tambah Fusia.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga mendorong pemanfaatan pangan lokal agar Program MBG lebih berkelanjutan, serta terus menggaungkan kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai kebiasaan sederhana yang berdampak besar bagi kesehatan anak.
Hingga saat ini, belum ada laporan kejadian luar biasa (KLB) terkait keracunan pangan di sekolah. Menurut Fusia, upaya preventif yang digencarkan melalui pengawasan ketat diharapkan mampu menjaga mutu program sehingga anak-anak sekolah di Kabupaten Bogor bisa menikmati makanan sehat, aman, dan bergizi.
“Kami lebih menekankan pencegahan. Jika ada kasus, Puskesmas setempat akan menjadi garda terdepan sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Pemkab Bogor Dorong Pembangunan Jalan Berbasis Konservasi di Kawasan Halimun Salak
Pemkab Bogor Pastikan Pangan di Pasar Cileungsi Aman Konsumsi, Bebas Formalin dan Boraks
Pemkab Bogor Terima Kunjungan Delegasi Turki, Bahas Peluang Kerja Sama di Berbagai Bidang
Warga Karangasem Timur Kompak Jaga Lingkungan Aman Lewat Siskamling, Pemkab Bogor Beri Apresiasi
Pemkab Bogor Tetapkan 9.756 Formasi PPPK Paruh Waktu Tahun 2024