BOGORINSIDER.com - Pemerintah Provinsi Jakarta mengumumkan berbagai persiapan untuk meredam dampak banjir yang berpotensi terjadi akibat curah hujan tinggi, banjir kiriman, dan banjir rob. Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Hendri, menjelaskan bahwa penyiagaan pompa dan pengerukan menjadi prioritas utama dalam strategi mitigasi ini.
Dinas SDA telah menyiapkan 602 unit pompa stasioner dan 573 unit pompa mobile di seluruh wilayah ibu kota. Pompa bergerak ini berfungsi untuk menjangkau lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh pompa statis. Selain itu, kerja sama dengan Kementerian PUPR terus ditingkatkan untuk menormalisasi Kali Ciliwung, yang merupakan salah satu sumber utama banjir kiriman.
Untuk meningkatkan kapasitas tampung air, Dinas SDA juga gencar melakukan pengerukan lumpur di sungai, kali, waduk, dan embung. Upaya ini diikuti dengan revitalisasi waduk serta pembangunan sistem polder, yang merupakan bagian dari penguatan infrastruktur pengendalian banjir. Tidak hanya itu, sekitar 7.000 personel atau "pasukan biru" telah disiagakan di lapangan untuk memberikan respons cepat.
Baca Juga: Pembawa Baki Paskibraka Bianca Alessia, Remaja Berprestasi dari Sulawesi Utara
Hendri menambahkan, koordinasi aktif dengan pemerintah daerah penyangga seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi juga menjadi elemen penting dalam upaya mitigasi. Kolaborasi ini dianggap krusial agar penanganan banjir di Jakarta dapat berjalan optimal.
Terpisah, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, menekankan bahwa mitigasi tidak hanya berfokus pada infrastruktur. BPBD juga meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat melalui penyebaran peringatan dini real-time, simulasi evakuasi, dan edukasi publik. Warga didorong untuk lebih waspada dan tidak membuang sampah sembarangan agar saluran air tetap berfungsi baik.