Wanita Asal Lampung Diduga Lecehkan Wanita di Mojokerto dan Ancam dengan Cutter, Kini Ditahan Polisi

BOGORINSIDER.com -- Seorang wanita berinisial DS (33) asal Kota Bandar Lampung kini ditahan pihak kepolisian setelah diduga melakukan pelecehan seksual terhadap MZ (35), seorang perempuan asal Mojokerto, Jawa Timur.

Kasus ini bermula dari perkenalan mereka melalui media sosial yang berlanjut ke komunikasi intens via WhatsApp.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama menjelaskan, DS merasa memiliki kedekatan emosional dengan MZ dan memutuskan untuk datang langsung ke Mojokerto.

Baca Juga: Situasi Rumah Priguna di Pontianak terpantau sepi, kasus pemerkosaan masih bergulir

Karena merasa sungkan, MZ menyanggupi permintaan pertemuan tersebut, namun mengajak dua rekannya, PH (18) dan FU (30), demi alasan keamanan.

Pertemuan berlangsung di kamar kos yang disewa oleh DS di Perumahan Griya Asri, Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, pada Kamis (10/7) sekitar pukul 10.30 WIB.

Saat itu DS tengah mendapatkan layanan pijat dari tukang pijat panggilan. Setelah tukang pijat pergi, situasi berubah.

Menurut keterangan Fauzy, DS kemudian mengunci pintu kamar dan mengeluarkan pisau cutter untuk mengancam MZ agar membuka pakaian.

Karena ketakutan, MZ menuruti perintah pelaku. DS lalu melakukan tindakan asusila yang menyebabkan korban berteriak kesakitan.

Teriakan itu didengar oleh FU yang menunggu di luar kamar. FU langsung berusaha masuk dan akhirnya pelaku menghentikan aksinya serta membuka pintu.

Baca Juga: Nama Priguna Anugerah Pratama Ramai Diperbincangkan usai lakukan pemerkosaan, netizen penasaran sosok istrinya

Korban bersama dua rekannya segera melarikan diri dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Mojokerto.

Setelah mendapatkan bukti dan melakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap DS pada Sabtu (12/7) sore, sebelum pelaku sempat kembali ke Lampung.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa pisau cutter dan pakaian korban saat kejadian.

Kini DS telah mendekam di Rutan Polres Mojokerto dan dijerat dengan Pasal 289 KUHP dan/atau Pasal 6 UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.