BOGORINSIDER.com, BOGOR - Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya, secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Dedie A. Rachim dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2024.
Dedie, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bogor mendampingi Bima Arya, dianggap memiliki pengalaman dan kapasitas untuk melanjutkan program pembangunan di Kota Bogor.
Dalam beberapa kegiatan sebelum menjadi Wamendagri, Bima Arya sering mendampingi Dedie Rachim dalam beberapa kegiatan.
Dukungan Bima Arya dinilai strategis, mengingat pengaruhnya sebagai tokoh politik yang cukup populer di Bogor.
Namun, apakah dukungan Bima Arya mampu mengangkat kembali popularitas Dedie? Waktu dan dinamika politik beberapa hari terakhir justru menunjukkan hal yang sebaliknya.
Gejala antitesis hasil survei seperti yang terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) awal tahun lalu, bisa terjadi pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2024.
Sebagaimana diketahui, jelang kontestasi hingga masa kampanye pilpres berlangsung, elektabilitas Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo kerap menggungguli kandidat lainnya.
Seperti yang pernah dilansir Litbang Kompas pada Agustus 2023, Ganjar meraih elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen. Kemudian disusul dengan Prabowo Subianto yang memiliki 31,3 persen, dan Anies Baswedan dengan 19,2 persen.
Namun jelang masa pencoblosan, tingkat keterpilihan Ganjar terus merosot. Pada Maret lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres dengan raihan 58,6% suara. Sedangkan pasangan Anies Baswedan 24,9% sementara Ganjar Pranowo-Mahfud Md harus puas dengan 16,5%.
Fakta tersebut, menurut pegiat demokrasi, Herry Setiawan dapat terjadi di Pilwalkot Bogor. Direktur Simpul Indonesia tersebut menjabarkan, prediksinya itu beralaskan pengamatan terhadap hasil survei yang cermati secara estafet dalam empat bulan belakangan.
"Hasil survei merupakan potret preferensi masyarakat. Dan pada kesempatan ini saya mencermati tren elektoral yang dimiliki pasangan Dedie A Rachim dan Jenal Mutaqin cenderung terus menurun," paparnya.
Pada awal Juni 2024, sambung Herry, merujuk hasil survei Charta Politika, Dedie A Rachim yang belum berpasangan memiliki elektabilitas 44%.
Disusul kemudian oleh Dokter Raendi Rayendra 16,9%, lalu Sendi Fardiansyah 14,9%, lalu Atang Trisnanto dengan 3,8%. Bahkan pada hasil survei saat itu, nama Rena de Frina belum memiliki elektabilitas sama sekali.
Artikel Terkait
Menteri Hanif Faisol Wajibkan Produsen FMCG, Retail dan Jasa Makanan Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah
Kejaksaan Agung sita Rp301 miliar dalam kasus korupsi dan tindakpidana pencucian uang Duta Palma Group
Sarwendah ungkap belum bisa move on dari Ruben Onsu usai menikah hampir 12 tahun
Survei Radar Bogor: Dedie Rachim - Jenal Ambyar, Cuma Selisih 9 Persen dari Atang Trisnanto dan Annida
Gerakan Gubernur Aing Dedi Mulyadi Siap Kawal Kemenangan Dokter Rayendra dan Eka Maulana di Kota Bogor