Media Rusia Sebut Militer Indonesia Sangar dalam Jumlah Pasukan, Tapi 'Cupu' Kalau Bicara Hal Ini

photo author
- Senin, 20 November 2023 | 20:55 WIB
Parade Alutsista di HUT ke-78 TNI di Monas (Dok/Detik.com)
Parade Alutsista di HUT ke-78 TNI di Monas (Dok/Detik.com)

BOGORINSIDER.com -- Dalam upaya meningkatkan mobilitas tentaranya, militer Indonesia sedang fokus mengembangkan kemampuan Airlift dan Sealift.

Airlift mengacu pada peningkatan jumlah pesawat angkut militer, seperti C-130, A400M, atau helikopter angkut.

Sementara itu, Sealift difokuskan pada peningkatan kapal LPD dan Landing Ship Tank (LST) seperti Fregat.

Baca Juga: Profil Rafael Suleymanov, Pilot Uji Coba Sukhoi Su-57 yang Kuasai Puluhan Jenis Jet Tempur

Pentingnya mobilitas dalam konteks pertempuran diakui dengan baik oleh militer Indonesia.

Sebagai contoh, China, dalam era Perang Korea, meskipun memiliki pasukan besar, mengalami kesulitan dalam memindahkan unsur tempurnya ke garis depan karena minimnya alat utama sistem pertahanan.

Rusia, di sisi lain, mengakui kekuatan penggebuk militer Indonesia yang mencapai 400 ribu pasukan siap tempur.

Baca Juga: Gunakan Kombinasi Senjata Lama dan Baru, TNI AL Gelar Uji Tembak Senjata Korvet KRI Sultan Thaha Syaifuddin

Namun, tantangan terletak pada mobilitas, suatu aspek yang sedang ditingkatkan oleh Indonesia.

Menariknya, media Rusia, NVO, menyoroti bahwa kepemilikan pasukan besar tidak menjamin keberhasilan dalam pertempuran.

Geografi yang mendukung tindakan penerbangan, angkatan laut, dan pengerahan pasukan cepat lebih penting daripada jumlah infanteri dengan perlengkapan yang kurang memadai.

Baca Juga: Kekurangan Suku Cadang, Militer Brasil Berupaya Mandiri dengan Produksi Komponen MBT Leopard 1A5BR

Meskipun demikian, perbaikan signifikan telah terjadi dalam mobilitas militer Indonesia, terutama dengan kehadiran kapal LPD dan LST buatan dalam negeri. Ini memungkinkan pemindahan unsur tempur secara masif dengan efisien.

Melihat ke negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS), pentingnya mobilitas juga sangat diakui. AS bahkan membentuk US Transportation Command sebagai komando khusus untuk mengangkut pasukan dengan cepat ke seluruh dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aufa Afgrynadika

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X