Belum Usai! Kini Giliran Owner Baso Aci Asgar Karanggan yang Nilep Uang Arisan Bodong 240 Orang

BOGORINSIDER.com - Pemilik Baso Aci, Asgar Karanggan, nilep uang arisan bodong dari 240 orang. Simak dalam artikel berikut.

Kasus arisan bodong yang melibatkan seorang pebisnis bernama Asgar Karanggan, owner Baso Aci, kembali menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Berdasarkan berita yang beredar, Ia diduga nilep uang arisan bodong dari 240 orang.

Pelaku owner Baso Aci, Asgar Karanggan, dilaporkan nilep uang arisan dari 240 orang dalam kasus arisan bodong. Yang mengejutkan, Ia dengan mudahnya menyatakan bahwa uang arisan tersebut sudah habis saat dia mengadakan mediasi dengan para korban arisan bodong.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Rak Bumbu Dapur Minimalis dengan Harga Terjangkau, Pilihan Terbaik untuk Mempercantik Dapur!

Dalam momen tersebut, Asgar Karanggan dengan lugas mengatakan bahwa dana tersebut telah habis.

"Dananya memang tidak ada, kalo mau laporan juga gapapa," ucapnya dihadapan para korban.

Pernyataan ini tentu saja memicu reaksi emosional dari para korban, yang menduga bahwa uang arisan telah digunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya.

Sementara itu, Asgar Karanggan juga dengan mudahnya mengizinkan korban untuk melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib.

Penjelasan ini mendapat perhatian besar dari netizen, yang meminta Asgar Karanggan untuk mengembalikan uang kepada 240 lebih korban.

"Kembalikan hak kami 240 orang lebih. Owner BASO ACI ASGAR KARANGGAN PERI NYA DIUMPETIN aset2 dan uang nya kemana. Masa bilang ga ada cape2 ikut mediasi sampai kehujanan tapi ga hasil", tulis Lina Maulida Gunawan dalam keterangan unggahan tersebut.

Baca Juga: Inilah 7 Inspirasi Model Rak Piring Minimalis, Buat Dapur Jadi Tampak Lebih Rapi

"Bagaimana seharusnya kita menghadapi seseorang seperti ini? Sangat mudah untuk menipu uang arisan dan mengatakan bahwa uangnya sudah habis. Tidak ada rasa bersalah," tambah @ru***r1.

Berita penipuan yang melibatkan arisan bodong ini telah memicu kegemparan di masyarakat, karena banyak orang telah menjadi korban.***