Peserta Upacara Tambahan
Penjajahan yang terjadi di Indonesia sering meninggalkan cerita yang menyeramkan sekaligus mengharukan.
Menurut cerita turun temurun, tanah yang dipakai untuk membangun sekolahku adalah tempat yang dipakai para penjajah untuk menghabisi para pejuang Indonesia. Saya sering mendengar bahkan merasakan sendiri kehadiran mereka. Suara pasukan baris berbaris sering didengar oleh murid yang sedang melakukan ekskul hingga malam hari.
Kehadiran mereka tidak hanya malam hari, saat upacara kemerdekaan, petugas upacara di bagian depan sering melihat peserta upacara tambahan di baris paling belakang. Mereka bertubuh pucat dan memakai seragam tentara yang sudah usang. R, - sebuah SMA di Semarang
Baca Juga: Film Horor Malaysia Terbaik, Alur Cerita Mencekam dan Menakutkan
Lantai Darah
Cerita misteri yang ditinggalkan masa penjajahan masih ada. Kali ini tidak berupa hantu, tetapi darah pribumi yang disiksa.
Cerita ini sudah sangat terkenal. Menurut cerita, SMA saya dulu adalah bekas bangunan tempat pembantaian pejuang. Mereka dibunuh masal di dalam ruangan yang sekarang berubah jadi sekolah.
Setelah pembantaian tersebut, darah yang tersisa di atas lantai tidak bisa dihapus dengan cara apapun. Bahkan setelah lantai lama ditimpa lantai baru, darah tersebut merembes naik ke atas lantai yang sekarang dan akhirnya dibiarkan saja. Y, - sebuah SMA di Malang.***