destinasi-wisata

Dari Gelas ke Tumbler: Kafe Bogor Berubah Lebih Hijau

Senin, 27 Oktober 2025 | 19:55 WIB
Barista Bogor menyajikan kopi dalam gelas kaca untuk pelanggan yang membawa tumbler pribadi. (Foto/ Istimewa.)

BOGORINSIDER.com — Pagi yang lembap di Jalan Pajajaran terasa lebih segar dengan aroma kopi yang keluar dari kafe kecil bernama Teras Hujan Coffee. Tak hanya aroma biji Arabika yang menggoda, tapi juga suasana baru: tidak ada sedotan plastik, tidak ada gelas sekali pakai, dan di meja bar terpasang tulisan besar “Bawa Tumblermu, Dapat Diskon 10%”.

Pemandangan itu kini bukan hal langka di Bogor. Dari kafe independen hingga jaringan besar, banyak yang mulai menerapkan konsep zero waste café sebuah langkah kecil dengan dampak besar bagi lingkungan.

Kopi yang Tak Meninggalkan Jejak

Gerakan kopi tanpa sampah lahir dari keprihatinan. Menurut data Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, rata-rata satu kafe bisa menghasilkan lebih dari 2 kilogram sampah plastik per hari terutama dari gelas dan tutup kopi sekali pakai.

Tapi kini, banyak kafe memutuskan untuk berubah.
“Kami ingin kopi kami meninggalkan kenangan, bukan sampah,” ujar Rendy, pemilik Teras Hujan Coffee. Sejak awal 2023, ia mengganti semua wadah plastik dengan gelas kaca dan mengajak pelanggan membawa wadah minum sendiri.

Untuk pelanggan yang tidak membawa tumbler, kafe menyediakan program pinjam gelas kaca dengan deposit Rp10.000. “Awalnya banyak yang bingung,” kata Rendy sambil tersenyum. “Tapi lama-lama mereka terbiasa. Sekarang, hampir separuh pelanggan rutin bawa wadah sendiri.”

Baca Juga: Dari Kompos Hingga Sepeda Lipat: Gerakan Hijau Warga Bogor

Kafe-Kafe Hijau Bermunculan

Fenomena serupa juga terlihat di kawasan Taman Kencana dan Suryakencana.
Kopi Daun Hijau, misalnya, membuat sistem refill untuk pelanggan setia. Mereka bisa mengisi ulang minuman favorit tanpa harus membeli botol baru. Sementara Kedai Langit Bogor bekerja sama dengan komunitas daur ulang lokal untuk mengolah ampas kopi menjadi pupuk tanaman.

“Kopi dan tanaman itu punya hubungan unik,” ujar Hilda, barista senior. “Ampas kopi bisa jadi media tanam yang bagus. Jadi kenapa harus dibuang?”

Selain itu, banyak kafe mulai menyesuaikan interiornya dengan elemen alami: meja dari kayu daur ulang, dinding semen tanpa cat kimia, hingga dekorasi tanaman gantung yang menghadirkan kesan sejuk khas kota hujan.

Ngopi Jadi Gerakan Sosial

Gerakan kopi tanpa sampah tidak hanya soal kafe, tapi juga soal kesadaran sosial. Komunitas seperti CupLess Bogor rutin mengadakan kampanye edukasi di media sosial. Mereka mengajak pengunjung kafe untuk mengunggah foto “ngopi tanpa plastik” dengan tagar #KopiTanpaSampah.

“Kami ingin gaya hidup hijau terasa keren,” kata Nadya, salah satu inisiator gerakan itu. “Kalau anak muda bisa viral karena tren fashion, kenapa tidak karena gaya hidup ramah lingkungan?”

Halaman:

Tags

Terkini