destinasi-wisata

Pesona Wisata Alam Pangalengan di Balik Kabut dan Danau Cileunca Wajib Kamu Coba

Jumat, 24 Oktober 2025 | 13:02 WIB
2. Kabut pagi menutupi Situ Cileunca, menghadirkan suasana magis dan ketenangan khas Pangalengan. Foto/Bogorinsider.com (Foto/Bogorinsider.com)

 

BOGORINSIDER.com --Ketika fajar baru saja menyentuh horizon, udara Pangalengan terasa menggigit dingin. Di kejauhan, kabut menari lembut di atas permukaan air, menutupi sebagian besar danau.

Dari sela-sela embun itu, bayangan perahu kecil mulai tampak, meluncur perlahan di atas Situ Cileunca seolah menyapa pagi dengan ketenangan yang sukar digambarkan.

Kabut Pagi yang Membangunkan Jiwa

Tak semua tempat punya kabut yang indah seperti di Pangalengan. Ada yang tebal, menakutkan, dan menutup pandangan.

Tapi kabut di Situ Cileunca justru terasa seperti selimut lembut yang membangunkan rasa syukur.

Baca Juga: Jelajahi Keindahan Situ Cileunca di Kecamatan Pangalengan

Setiap embun yang menempel di daun teh, setiap hembus napas yang terlihat di udara dingin, menjadi pengingat bahwa alam sedang bercerita dengan caranya sendiri.

Bagi para fotografer, momen ini adalah surga. Bagi pendaki dan pencinta alam, ini adalah meditasi terbuka. Dan bagi siapa pun yang datang dengan hati lelah, kabut ini adalah jeda yang menenangkan.

Di Antara Air dan Udara

Situ Cileunca, danau buatan seluas hampir 1.400 hektar di Pangalengan, menyimpan sejarah panjang sebagai sumber kehidupan warga sekitar.

Airnya jernih, dikelilingi hamparan perkebunan teh dan pinus yang menjulang tinggi.

Pagi hari, ketika kabut menggantung, warna air berubah menjadi cermin abu kebiruan, memantulkan siluet pohon dan langit yang belum sempurna terang.

Suara gemericik dari perahu nelayan menambah kesyahduan suasana. Tak jarang, wisatawan memilih diam, duduk di dermaga kayu, hanya menatap air tanpa kata. Dalam diam itu, alam berbicara: tentang kesederhanaan, keseimbangan, dan kedamaian.

Baca Juga: Spesifikasi & Kelebihan Maung: Mobil Tangguh Buatan Anak Bangsa

Harmoni Alam yang Tak Lekang Waktu

Di balik keindahan kabutnya, Pangalengan juga menyimpan kisah tentang hubungan manusia dan alam yang masih bertahan.

Para petani teh bekerja dengan ritme yang sama seperti puluhan tahun lalu, menuruni lembah dan menaiki bukit sambil membawa keranjang besar di punggung.

Halaman:

Tags

Terkini