Transformasi Pantai Lawata, dari Pantai Kota Biasa Menjadi Destinasi Favorit Keluarga

photo author
- Jumat, 7 November 2025 | 00:01 WIB
Senja di Pantai Lawata Bima memantulkan cahaya keemasan di laut tenang, menjadi simbol baru kebanggaan warga kota. (Foto/ Istimewa.)
Senja di Pantai Lawata Bima memantulkan cahaya keemasan di laut tenang, menjadi simbol baru kebanggaan warga kota. (Foto/ Istimewa.)

BOGORINSIDER.com — Pagi itu, sinar matahari menembus lembut kabut tipis yang melayang di atas perairan Teluk Bima. Di kejauhan, suara tawa anak-anak terdengar dari arah pantai. Mereka bermain pasir, sementara orang tua duduk di tepi, menikmati semilir angin laut. Inilah Pantai Lawata, kebanggaan baru masyarakat Bima yang kini menjelma menjadi ikon wisata pesisir timur Indonesia.

Dari Pantai Kota yang Terlupakan

Beberapa tahun lalu, Pantai Lawata nyaris kehilangan pesonanya. Kawasan yang dulunya menjadi tempat rekreasi warga Bima perlahan sepi. Sampah menumpuk, fasilitas rusak, dan masyarakat lebih memilih pantai lain di luar kota.

Namun keadaan itu berubah ketika pemerintah daerah bersama komunitas lokal memutuskan untuk menata ulang kawasan ini. Mereka ingin mengembalikan Lawata sebagai ruang publik yang hidup dan berkarakter.

Proyek revitalisasi dimulai dengan membersihkan pesisir, membangun jalur pejalan kaki, dan menambahkan fasilitas keluarga seperti taman bermain anak, gazebo, serta area kuliner khas Bima. Hasilnya, dalam beberapa tahun, wajah Pantai Lawata benar-benar berubah.

Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Tambora, Jejak Bencana yang Jadi Daya Tarik Wisata Alam

Pantai Lawata Kini: Simbol Kebanggaan Kota

Kini, siapa pun yang datang ke Bima pasti akan diarahkan ke Pantai Lawata. Letaknya hanya sekitar 10 menit dari pusat kota, dengan akses jalan mulus dan pemandangan laut yang menenangkan.

Begitu tiba di area pantai, pengunjung akan disambut patung ikan raksasa dan tulisan “Lawata” berwarna merah menyala simbol semangat baru wisata Bima. Di sore hari, tempat ini berubah menjadi ruang sosial warga kota.

Keluarga berkumpul menikmati senja, anak muda bermain skateboard di pelataran, sementara pedagang menjajakan es sarabba dan pisang goreng madu khas Bima.

Bagi banyak orang, Pantai Lawata bukan hanya tempat wisata, tetapi juga tempat melepas penat dan bersyukur. “Kami tidak perlu jauh-jauh ke Bali atau Lombok untuk menikmati pantai indah. Lawata ini cukup,” ujar Sari, warga Kelurahan Rontu yang datang bersama anak-anaknya.

Senja yang Menjadi Magnet Wisata

Waktu terbaik menikmati Pantai Lawata adalah menjelang senja. Dari tepi dermaga kayu, pengunjung bisa melihat matahari perlahan turun di balik perbukitan. Warna oranye langit menyatu dengan birunya laut, menciptakan panorama yang memukau.

Tak heran, banyak fotografer dan konten kreator lokal menjadikan Lawata sebagai lokasi favorit. Di media sosial, tagar #SunsetLawata mulai ramai digunakan, mengangkat nama Bima ke peta digital wisata Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X