BOGORINSIDER.com — Pagi itu, sinar matahari menembus lembut kabut tipis yang melayang di atas perairan Teluk Bima. Di kejauhan, suara tawa anak-anak terdengar dari arah pantai. Mereka bermain pasir, sementara orang tua duduk di tepi, menikmati semilir angin laut. Inilah Pantai Lawata, kebanggaan baru masyarakat Bima yang kini menjelma menjadi ikon wisata pesisir timur Indonesia.
Dari Pantai Kota yang Terlupakan
Beberapa tahun lalu, Pantai Lawata nyaris kehilangan pesonanya. Kawasan yang dulunya menjadi tempat rekreasi warga Bima perlahan sepi. Sampah menumpuk, fasilitas rusak, dan masyarakat lebih memilih pantai lain di luar kota.
Namun keadaan itu berubah ketika pemerintah daerah bersama komunitas lokal memutuskan untuk menata ulang kawasan ini. Mereka ingin mengembalikan Lawata sebagai ruang publik yang hidup dan berkarakter.
Proyek revitalisasi dimulai dengan membersihkan pesisir, membangun jalur pejalan kaki, dan menambahkan fasilitas keluarga seperti taman bermain anak, gazebo, serta area kuliner khas Bima. Hasilnya, dalam beberapa tahun, wajah Pantai Lawata benar-benar berubah.
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Tambora, Jejak Bencana yang Jadi Daya Tarik Wisata Alam
Pantai Lawata Kini: Simbol Kebanggaan Kota
Kini, siapa pun yang datang ke Bima pasti akan diarahkan ke Pantai Lawata. Letaknya hanya sekitar 10 menit dari pusat kota, dengan akses jalan mulus dan pemandangan laut yang menenangkan.
Begitu tiba di area pantai, pengunjung akan disambut patung ikan raksasa dan tulisan “Lawata” berwarna merah menyala simbol semangat baru wisata Bima. Di sore hari, tempat ini berubah menjadi ruang sosial warga kota.
Keluarga berkumpul menikmati senja, anak muda bermain skateboard di pelataran, sementara pedagang menjajakan es sarabba dan pisang goreng madu khas Bima.
Bagi banyak orang, Pantai Lawata bukan hanya tempat wisata, tetapi juga tempat melepas penat dan bersyukur. “Kami tidak perlu jauh-jauh ke Bali atau Lombok untuk menikmati pantai indah. Lawata ini cukup,” ujar Sari, warga Kelurahan Rontu yang datang bersama anak-anaknya.
Senja yang Menjadi Magnet Wisata
Waktu terbaik menikmati Pantai Lawata adalah menjelang senja. Dari tepi dermaga kayu, pengunjung bisa melihat matahari perlahan turun di balik perbukitan. Warna oranye langit menyatu dengan birunya laut, menciptakan panorama yang memukau.
Tak heran, banyak fotografer dan konten kreator lokal menjadikan Lawata sebagai lokasi favorit. Di media sosial, tagar #SunsetLawata mulai ramai digunakan, mengangkat nama Bima ke peta digital wisata Indonesia.
Artikel Terkait
The Ranch Cisarua Bogor, Wisata Ala Eropa di Puncak Cocok Menikmati Akhir Weekendmu Bersama Keluarga
Tiket Masuk Hanya 20k, Kamu Bisa Menikmati Curug Leuwi Hejo, Wisata Surga Tersembunyi di Bogor Timur
Liburan Seru ke Destinasi Wisata Devoyage Bogor, Kota Mini Penuh Warna
Serunya Menghabiskan Weekendmu ke Wisata Taman Safari Bogor, Petualangan Alam di Tengah Hutan
Hangatkan Tubuhmu di Wisata Pemandian Air Panas Ciparay, Relaksasi Alami di Kaki Gunung Salak Bogor