Menyusuri Jejak Masjid Pathok Negoro: Wisata Religi di Wates

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:16 WIB
“Masjid Pathok Negoro di Wates, saksi bisu perjalanan Islam dan harmoni budaya Jawa yang tetap hidup hingga kini.” (Foto/ Istimewa.)
“Masjid Pathok Negoro di Wates, saksi bisu perjalanan Islam dan harmoni budaya Jawa yang tetap hidup hingga kini.” (Foto/ Istimewa.)

Tradisi ini menandakan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat sosial yang menjaga harmoni antarwarga. Generasi muda ikut aktif, tidak hanya belajar agama, tetapi juga memelihara budaya gotong royong.

Wates dan Spirit Islam yang Damai

Berbeda dari suasana religius yang megah di kota besar, Wates menawarkan ketenangan spiritual yang lebih personal. Masjid Pathok Negoro menjadi ruang di mana keheningan dan sejarah bersatu. Banyak wisatawan datang bukan sekadar untuk berfoto, melainkan untuk mencari makna: bagaimana Islam tumbuh dalam kesederhanaan.

Beberapa peziarah bahkan datang dari luar daerah, melakukan napak tilas lima masjid Pathok Negoro dalam satu hari. Perjalanan ini sering disebut “ziarah spiritual Kesultanan” bentuk penghormatan pada jejak dakwah para wali dan ulama masa lampau.

Pesona Wisata Religi yang Mendamaikan

Kini, pemerintah Kulon Progo tengah mengembangkan kawasan ini sebagai destinasi wisata religi dan budaya. Jalur menuju masjid telah diperbaiki, dengan papan petunjuk berbahasa ganda (Indonesia dan Inggris). Namun yang paling menarik adalah suasana yang tetap alami.

Tak ada tiket masuk, tak ada keramaian pasar. Hanya suara burung dan lantunan adzan magrib yang mengalun lembut di antara pepohonan. Bagi banyak orang, pengalaman ini lebih berharga daripada wisata glamor.

“Setiap kali datang ke sini, hati rasanya tenang,” kata Dina Rahma, wisatawan asal Bantul. “Entah kenapa, masjid ini punya energi damai yang sulit dijelaskan.”

Menjelang sore, sinar matahari memantul di dinding putih masjid. Seorang anak kecil berlari-lari di halaman sambil membawa sajadah kecil. Sementara di serambi, beberapa jamaah tua berbincang ringan tentang panen dan keluarga.

Di sinilah kita menyadari bahwa spiritualitas bukan hanya tentang ibadah, tapi juga tentang hubungan manusia dengan sesama dan lingkungannya. Masjid Pathok Negoro menjadi cermin: iman yang tumbuh dalam tradisi, sederhana tapi mengakar kuat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X