BOGORINSIDER.com --Kabut tipis masih menggantung di udara ketika langkah kaki mulai menapaki jalur pendakian Gunung Wayang.
Dingin menusuk kulit, tapi semangat untuk mengejar matahari terbit membuat tubuh tetap hangat. Di Pangalengan, Gunung Wayang bukan sekadar gunung, tapi ruang sunyi yang menyatukan alam, cerita, dan misteri.
Gunung Kembar yang Menyimpan Cerita
Gunung Wayang berdiri berdampingan dengan Gunung Windu, dua puncak yang sering disebut sebagai “Gunung Kembar” oleh masyarakat setempat. Dari kejauhan, bentuk keduanya memang mirip seolah dua saudara yang tak terpisahkan.
Baca Juga: Jelajahi Keindahan Situ Cileunca di Kecamatan Pangalengan
Warga percaya, ada ikatan spiritual yang menjaga harmoni antara kedua gunung ini. Banyak pendaki yang merasakan suasana berbeda ketika berada di puncak Wayang tenang, namun menyimpan energi yang sulit dijelaskan.
Gunung Wayang sendiri berada di ketinggian sekitar 2.241 meter di atas permukaan laut.
Dari puncaknya, Pangalengan terlihat seperti lukisan hidup: hamparan kebun teh, danau Situ Cileunca yang berkilau, dan lapisan awan yang bergerak pelan di bawah kaki.
Keindahan Sunrise di Atas Awan
Momen terbaik di Gunung Wayang terjadi antara pukul 05.00 hingga 06.00 pagi. Saat itu, matahari muncul perlahan dari balik garis pegunungan, memancarkan cahaya keemasan yang menembus kabut.
Langit berubah warna dari biru tua menjadi jingga lembut, lalu merah muda yang menari di cakrawala. Cahaya itu memantul di permukaan kabut dan menciptakan efek seperti samudra awan.
Baca Juga: Spesifikasi & Kelebihan Maung: Mobil Tangguh Buatan Anak Bangsa
Para pendaki biasanya sudah tiba di puncak satu jam sebelum matahari terbit. Mereka duduk berdekatan, menyalakan kompor kecil untuk membuat kopi, sambil menunggu cahaya pertama menyapa dunia.
Suara angin berpadu dengan desiran hening alam, menghadirkan ketenangan yang tak bisa dibeli dengan apa pun.
“Rasanya seperti berdiri di antara bumi dan langit,” kata Rika, seorang pendaki asal Bandung yang sudah tiga kali mendaki Gunung Wayang. “Matahari di sini muncul pelan, tapi hangatnya terasa langsung ke hati.”
Pendakian Singkat tapi Menggetarkan
Gunung Wayang dikenal sebagai gunung yang ramah bagi pendaki pemula. Jalurnya relatif pendek sekitar dua jam dari basecamp ke puncak namun tetap menantang dengan medan yang berbatu dan tanjakan tajam di beberapa titik.
Artikel Terkait
Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish
Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish
Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud
Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?
Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat