Menjelajahi Museum Sejarah Jakarta, Bangunan yang Menjadi Saksi Bisu Perubahan Ibu Kota dari Zaman ke Zaman

Setelah kemerdekaan, pada tahun 1945 sampai dengan 1963, gedung ini digunakan sebagai kantor Gubernur Jawa Barat.

Pada tahun 1964, gedung ini digunakan sebagai markas TNI Kodim 0503 Jakarta Barat.

Pada tahun 1972, gedung ini diserahkan kepada pemerintah DKI Jakarta, yang kemudian merenovasi dan mengubahnya menjadi Museum Sejarah Jakarta.

Peresmian museum ini dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada tanggal 30 Maret 1974.

Museum Sejarah Jakarta memiliki koleksi yang berjumlah lebih dari 23.000 buah, yang terdiri dari benda-benda bersejarah, artefak, lukisan, foto, peta, dan dokumen.

Koleksi-koleksi ini disusun dalam 37 ruang pameran yang menampilkan sejarah Jakarta dari masa pra-sejarah hingga masa kemerdekaan. ³

Baca Juga: 7 Tips desain rak buku unik ala YouTube dengan model akar yang menjalar estetika tak biasa

Beberapa koleksi menarik yang dapat dilihat di museum ini antara lain adalah:

- Patung Dewa Hermes, yang merupakan patung dewa Yunani yang melambangkan perdagangan.

- Peta Batavia, yang merupakan peta tertua yang menggambarkan kota Batavia pada tahun 1627.

- Senjata api, yang merupakan koleksi senjata api dari berbagai jenis, ukuran, dan asal negara.

- Ruang bawah tanah, yang merupakan ruang penjara yang digunakan oleh VOC untuk menyiksa dan menghukum para tahanan.

Selain koleksi-koleksi di dalam gedung, museum ini juga memiliki halaman yang luas, yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan bersejarah lainnya, seperti Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik.

Museum Sejarah Jakarta adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah Jakarta.

Museum ini tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga memberikan pengalaman yang mengesankan dan menginspirasi.